Jumat, 22 November 2024

Hari Ini RS Lapangan Tembak Siap Terima Rujukan 150 Pasien Covid-19

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya saat meninjau kesiapan RSLT Kedung Cowek, Rabu (7/7/2021) malam. Foto: Antara

Febria Rachmanita Kepala Dinas Kesehatan Surabaya mengatakan, Rumah Sakit Lapangan Tembak (RSLT) Kedung Cowek yang mulai beroperasi hari ini, Kamis (8/7/2021), bakal diisi sekitar 150 pasien Covid-19 kategori orang tanpa gejala (OTG) dan gejala ringan rujukan dari puskesmas.

“Mungkin besok sekitar 150 pasien ya. Semua dari (rujukan) puskesmas. Yang ke sini besok siang adalah yang OTG dan ringan. (Gejala) berat di RSUD Soewandhie. Dan Soewandhie yang gejala ringan di oper ke sini (RSLT),” kata Febria di sela meninjau kesiapan RSLT pada Rabu (7/7/2021) malam.

Febria menjelaskan, untuk tahap awal, pasien Covid-19 akan ditempatkan di gedung D RSLT atau di lantai I sisi sebelah selatan. Sedangkan untuk jumlah total ruangan di RSLT sendiri, terdiri dari A, B, C D dan E.

“Jadi ada lima ruangan, terdiri dari A, B, C, D dan E. Untuk tenaga kesehatan sementara ada sekitar lebih 150an, dari rekrutmen baru,” ungkap dia.

Untuk mekanismenya, Febria menyebut, pasien tidak bisa langsung datang ke RSLT menggunakan ambulans. Namun, mereka harus melalui mekanisme rujukan dari puskesmas. Hal ini diterapkan untuk mempermudah petugas melakukan tracing atau pelacakan kontak erat.

“Supaya kita tidak tertinggal untuk tracing. Yang membawa ke sini Puskesmas. Jadi kalau warga langsung datang pakai ambulance ke sini tidak bisa,” jelasnya.

Di samping itu, Febria menjelaskan, bahwa ada beberapa dokumen yang harus dilengkapi ketika pasien Covid-19 ingin menjalani perawatan di RSLT. Yakni, membawa KTP, KK serta hasil PCR positif baik dari puskesmas ataupun laboratorium lain.

“Tergantung dari mereka periksanya (Swab PCR) di mana. Tapi tetap yang membawa ke sini (RSLT) dari puskesmas, karena semua agar terdata,” tutur Febria.

Kadinkes yang akrab disapa Feny itu mengungkapkan, kapasitas di RSLT sendiri bisa mencapai 1000 bed. Namun, untuk tahap awal saat ini telah tersedia 400 bed.

“Kurang lebih sekitar 400 an, kalau di atas (ruangan E) bisa sekitar 300. Total keseluruhan kurang lebih 1.000 bed,” jelasnya.

Nantinya, kata Feny, pasien OTG dan gejala ringan yang berada di Hotel Asrama Haji (HAH) bakal dipindah ke RSLT. Sedangkan di HAH sendiri bakal difokuskan bagi pasien kategori OTG, gejala batuk dan pilek.

“Jadi pasien (Asrama Haji) dipindah ke sini (RSLT) supaya tidak penuh. Di Asrama Haji kan juga ada IGD (instalasi gawat darurat) di sana, tapi kita fokuskan di sini. Sehingga di Asrama Haji hanya OTG, batuk, pilek,” paparnya.

Feny menambahkan, bahwa layanan di RSLT sendiri hampir sama dengan Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) di rumah sakit lain. Sebab di RSLT telah dilengkapi dengan ruangan IGD, rawat inap, radiologi, farmasi hingga laboratorium.

“Untuk laboratorium hanya mengambil sampel dan pemeriksaan ringan. Jadi di RSLT ini ada lima ruangan, masing-masing diisi OTG, dan gejala ringan. Kalau gejala berat, ke RSUD Soewandhie,” pungkasnya.(dfn/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs