Fandi Akhmad Yani Bupati Gresik pada Rabu (2/6/2021) meresmikan Kampung Kreasi, wahana edukasi persampahan dan urban farming di Kelurahan Sidokumpul.
Sekira tiga tahun, Kampung Kreasi adalah kawasan kumuh. Perlahan, masyarakat di sana mempunyai tekad untuk hidup lebih baik dan mulai berubah. Mayoritas masyarakat di sana bisa mengelola sampah dengan sistem 3R (Reuse, Reduce, dan Recycle).
Masyarakat Kampung Kreasi memiliki penghasilan tambahan dengan mengubah dan mendaur ulang sampah plastik.
Selain itu kata Gus Yani, masyarakat juga memulai mengembangkan pertanian dan perikanan dengan memanfaatkan lahan sempit di wilayah perkotaan dengan pola pertanian hidroponik.
“Kita tahu di sini mulai dari olahan sampah plastik kain dijadikan nilai tambah. Sekarang merambah ke kampung edukasi pertanian, urban farming. Bahkan ada melon yang tumbuh di lahan sempit,” ucapnya.
Setelah berjalan-jalan di Kampung Kreasi, pengunjung juga bisa menikmati kopi hanya dengan membayar sampah plastik dan kertas. Satu kilogram sampah ditukar dengan secangkir kopi hitam.
Dia menambahkan, Kampung Kreasi dapat indah seperti sekarang karena kolaborasi dari berbagai pihak.
“Ini hasil karya kolaborasi hebat dari karang taruna, masyarakat. Ini juga ada bantuan dari satu Korporasi Pertamina Lubricant dan didampingi Dinas LH. Ini satu frekuensi,” katanya.
Pihaknya berharap kampung ini bisa menjadi pilot project sehingga diadopsi di wilayah lain atau lingkungan OPD.(dfn/ipg)