Ahmad Muhdlor Ali Bupati Sidoarjo menargetkan dalam kepemimpinannya, Sidoarjo bisa menyandang Kota Layak Anak (KLA). Untuk mencapai itu, dia mendorong organisasi APSAI Kabupaten Sidoarjo untuk ambil bagian dan berperan aktif melakukan aksi nyata.
Gus Muhdlor menyampaikan itu di hadapan pengurus Asosiasi Pengusaha Sahabat Anak Indonesia (APSAI) Kabupaten Sidoarjo yang baru dilantik hari ini, Rabu (2/6/2021) di Pendopo Delta Wibawa.
“Memenuhi hak-hak anak agar bertumbuh kembang dengan baik serta memberikan perlindungan adalah tanggung jawab kita bersama khususnya pemerintah. Termasuk mencegah kasus kekerasan yang dialami anak menjadi prioritas kita bersama,” terang Muhdlor.
Pemkab Sidoarjo menujukkan komitmennya dalam memenuhi dan memberikan perlindungan anak dari ancaman kekerasan. Komitmen itu dibuktikan dengan adanya layanan 24 jam yang menangani pengaduan mau pun melayani pendampingan oleh UPTD Pusat Perlindungan Perempuan dan Anak
Data dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) tahun 2020 mencatat jumlah anak usia rentang 0-18 tahun mencapai 508.838 anak.
“Jumlah tersebut tidak sedikit, dibutuhkan keterlibatan berbagai pihak baik itu lembaga pemerintah mau pun non pemerintah untuk ikut ambil bagian dalam memenuhi hak-hak anak, utamanya mewujukdkan Sidoarjo kota yang ramah anak dan layak anak,” ujarnya.
“Kehadiran lembaga non pemerintah seperti APSAI membawa harapan dan kekuatan baru dalam memenuhi itu semua. APSAI bisa menjadi mitra pemerintah mewujudkan Sidoarjo kota ramah anak,” tambah Muhdlor.
Sekadar diketahui tahun 2018 Kabupaten Sidoarjo menyandang kota layak anak dari Kementerian Perlindungan Perempuan dan Anak (PPPA) dengan kategori Madya. Tahun berikutnya, 2019 Sidoarjo kembali menyandang kota layak anak dengan kategori Nindya, naik satu tingkat. Tahun 2020 DP3AKB sudah membentuk gugus tugas layak anak pada tingkat kecamatan, desa dan kelurahan.(dfn/ipg)