Pemkab Sidoarjo dan DPRD Sidoarjo telah menyepakati bersama Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Sidoarjo 2022 sebesar Rp5,4 triliun. Ahmad Muhdlor Ali Bupati Sidoarjo menyatakan, fokus APBD tahun depan adalah pemulihan ekonomi dan pembangunan infrastruktur di Kota Delta.
Kesepakatan bersama besaran APBD Sidoarjo 2022 itu terjadi dalam Rapat Paripurna Persetujuan Bersama Raperda APBD 2022, Jumat (26/11/2021) malam kemarin. Bupati Sidoarjo yang akrab disapa Gus Muhdlor itu pun berterima kasih kepada semua Tim Pemkab dan juga semua Anggota DPRD Sidoarjo.
Saat ini, Pemkab dan DPRD Sidoarjo masih harus menunggu pengesahan RAPBD ini setelah berkas itu dikirimkan ke Gubernur Jawa Timur untuk mendapatkan evaluasi sebelum diundangkan secara resmi.
Gus Muhdlor, dalam keterangan tertulis yang diterima suarasurabaya.net Sabtu (27/11/2021) malam mengatakan, tahun 2022 adalah tahun yang penuh tantangan. Pemulihan ekonomi akan menjadi fokus dari setiap belanja APBD Sidoarjo.
“Tentu pemulihan ekonomi diiringi ketat dengan penguatan sektor kesehatan karena pandemi memang belum bisa diketahui kapan berlalu. Tapi dengan besaran APBD 2022 yang disepakati bersama ini, kita ingin mengirimkan sinyal bahwa ada semangat, ada optimisme pemulihan ekonomi,” ujarnya.
Dia membeberkan sejumlah program pemulihan ekonomi yang telah disiapkan, seperti pembangunann serta pemerataan infrastruktur. Betonisasi jalan akan terus dijalankan, dan semakin meluas ke berbagai wilayah.
Hal itu melengkapi lebih dari 25 ruas jalan yang tuntas dibetonisasi pada akhir tahun ini. Selain itu, ada alokasi untuk mempercepat pembangunan frontage road di kawasan Waru-Buduran dan pengembangan Flyover Aloha untuk mengurai kemacetan.
“Infrastruktur menjadi salah satu cara memulihkan ekonomi. Dengan infrastruktur yang baik, mobilitas orang dan barang semakin lancar. Selain itu, tentu saja dalam proses pengerjaannya juga menyerap lapangan kerja. Bahkan beberapa skema kita bikin cash for work, padat karya tunai, agar rakyat merasakan manfaat secara langsung dengan ikut bekerja di program pembangunan,” katanya.
Selain itu, APBD juga akan memberi alokasi khusus untuk pemulihan ekonomi berbasis usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Digitalisasi UMKM akan menjadi fokus dengan membawa UMKM Sidoarjo semakin go digital serta terkoneksi dengan pasar nasional serta internasional.
“Untuk memperkuat ekonomi arus bawah, kita juga menyiapkan program Kartu Usaha Perempuan Mandiri atau KURMA, yaitu bantuan modal Rp5-50 juta untuk kaum perempuan, terutama yang menjadi korban PHK, perempuan kepala keluarga, dan dari keluarga kurang mampu. Kita akan fasilitasi mereka semua berwirausaha dengan modal dan pendampingan. Ini salah satu skema pemulihan ekonomi,” katanya.
Dia menambahkan, sektor kesehatan dan pendidikan juga menjadi bidang wajib yang diperhatikan serius oleh Pemda.Di sektor pendidikan, ada beasiswa yang disiapkan, termasuk beasiswa kuliah untuk ribuan anak muda Sidoarjo. Di sektor kesehatan, salah satu programnya adalah pengoperasian RSUD Sidoarjo Barat untuk menghadirkan kualitas pelayanan kesehatan yang merata ke seluruh wilayah Sidoarjo.
“Tahun depan kami juga mulai menata ruang-ruang publik, bagaimana menciptakan ruang terbuka hijau yang nyaman dan keren untuk warga Sidoarjo, sehingga kabupaten ini menjadi daerah yang adem dan humanis,” ujarnya.(den)