Gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,7 yang berpusat di laut dekat Malang Selatan guncangannya terasa sampai ke berbagai daerah di Jawa Timur.
Tepat sekitar pukul 14.00 WIB, Kru Suara Surabaya Media yang berada di lantai 3 gedung Suara Surabaya Center mengevakuasi diri.
Beberapa saat kemudian, kurang lebih 600 laporan masuk ke jalur pelaporan via WhatsApp Suara Surabaya. Semua laporan itu tentang gempa yang dirasakan.
Tidak hanya di Surabaya, guncangan gempa juga dirasakan di Sidoarjo, juga di Lumajang. Barulah beberapa pendengar setelah itu melaporkan sejumlah dampak gempa di beberapa daerah.
Salah satu pendengar Radio Suara Surabaya melaporkan terjadinya kerusakan bangunan dan orang-orang yang panik akibat gempa di Kecamatan Tirtoyudo Kabupaten Malang.
Pendengar ini sedang berada di mobil dan awalnya tidak menyadari sedang terjadi gempa sampai akhirnya dia rasakan mobilnya bergoyang hebat.
“Kami di dalam mobil seperti digoncang di dalam. Bannya kayak mau copot. Saya berhenti. Saat itu saya lihat barang di etalase toko berhamburan, juga genteng rumah di sekitar pada melorot,” ujarnya.
Di sekitar lokasi itu ada gedung Koramil. Menurutnya, teras bangunan gedung itu jebol. Sementara di dekat lokasi yang sama, dia melihat sejumlah pasien, dokter, dan perawat puskesmas keluar bangunan.
“Pengendara sepeda motor sampai ada yang jatuh tadi. Saya sendiri merasakan goncangan di dalam mobil kurang lebih 10 detik saja,” ujarnya.
Pendengar lainnya di Hotel dan Resort Taman Dayu mengaku langsung menyelamatkan diri dari lantai basement ketika gempa terjadi.
“Sebenarnya hotel dan resortnya bangunannya kokoh. Tapi pas di basement, di tengah acara, ada banyak orang, ngeri juga tadi. Orang pada lari keluar ke parkiran,” ujarnya.
Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) episenter gempa bumi ini terletak di koordinat 8,83 LS dan 112,5 BT.
Tepatnya berlokasi di laut pada kedalaman 80 kilometer, dengan jarak 96 kilometer di arah Selatan Kota Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
BMKG menyatakan, gempa yang getarannya tidak hanya seperti ada truk yang lewat di depan rumah itu, tepatnya getaran maksimal 4 MMI (mampu menggoyang bangunan), itu tidak berpotensi tsunami.(den)