Sabtu, 23 November 2024

Gubernur Segera Rapat Virtual dengan Kepala Daerah Terdampak Gempa

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Khofifah Gubernur Jatim. Foto: Dok/suarasurabaya.net

Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur telah memerintahkan penanganan pascagempa bumi magnitudo 6,7 yang berpusat di dekat Kabupaten Malang, Sabtu (10/4/2021). Dalam waktu dekat dia akan berkoordinasi secara virtual dengan kepala daerah terdampak gempa.

“Saya, Kapolda, Pangdam, juga Bupati Malang, Bupati Lumajang, dan Bupati Blitar, serta kepala daerah sekitarnya akan rapat secara virtual untuk berkoordinasi soal dampak dan tanggap bencana gempa ini. Besok Insya Allah saya ke lokasi. Yang jelas evakuasi dan pendataan hingga kini terus kami lakukan,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima suarasurabaya.net, Sabtu sore.

Saat gempa tersebut terjadi, Khofifah mengaku dia sedang mengikuti kegiatan di Islamic Center Surabaya. Dia pun turut merasakan dampak getaran gempa yang terjadi Sabtu siang pukul 14.00 WIB itu.

“Kita berdoa bersama agar tidak terjadi hal yang tidak kita inginkan, dan Jawa Timur diberi keselamatan oleh Allah SWT. Semua saya harap tetap waspada namun jangan panik,” kata Khofifah.

Mengutip informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Khofifah menyatakan, gempa itu termasuk gempa menengah dan disebabkan karena aktivitas subduksi.

Secara khusus Khofifah mengimbau masyarakat Jawa Timur selalu waspada. Namun, dia meminta masyarakat tidak sampai takut berlebihan. Waspada harus tetap ada untuk mengantisipasi jika terjadi gempa susulan.

Tentang adanya korban jiwa akibat gempa bumi tadi, Khofifah menyampaikan duka mendalam. BPBD Jatim mencatat, sampai Sabtu petang ada sejumlah korban meninggal baik di Lumajang maupun di Kabupaten Malang.

“Sampai petang ini, laporan yang sampai ke kami, ada warga yang meninggal dunia dari Kecamatan Tempursari Kabupaten Lumajang maupun Kecamatan Ampelgading Kabupaten Malang karena tertimpa longsoran saat gempa terjadi. Dan ada lagi yang dilarikan ke Rumah Sakit,” kata Khofifah.

Lebih lanjut, Khofifah bilang, ada sejumlah kabupaten kota yang terdampak kuat akibat gempa. Paling parah di Kabupaten Malang, tepatnya di Kecamatan Dampit dan Jabung ; Kabupaten Lumajang terutama di Kecamatan Tempursari dan Pronojiwo; serta Kabupaten Blitar terutama di Kecamatan Wates dan Binangun.

Dari data yang telah dihimpun oleh BPBD Jawa Timur, ada banyak rumah rusak ringan, sedang, maupun berat. Baik di Kabupaten Lumajang, Kabupaten Malang, maupun Kabupaten Blitar. Dia tegaskan, semua kerusakan sedang didata sambil evakuasi warga.

Sampai pukul 16.30 WIB yang terlaporkan dari Malang ada 4 rumah rusak di Desa Kemiri, 1 rumah rusak berat di desa Sidorejo, 15 rumah rusak ringan dan 2 rumah rusak ringan di Desa Gunung Jati, 3 rumah rusak di Desa Agrosari, 3 rumah rusak di Desa Kemantren, 2 rumah rusak di Desa Gadingkembar, dan 1 rumah rusak di Desa Sidomulyo. Tentu data akan terus diupdate.

Selain itu ada rumah sakit dan puskesmas yang mengalami kerusahakan. Seperti RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar serta Puskesmas Turen yang terdampak cukup berat.

Untuk itu, hingga kini, Gubernur Khofifah menyebut bahwa seluruh pihak, forkopimda Jatim bersama tiga Bupati terus melakukan koordinasi. Gerak cepat dan tanggap atas terjadinya bencana dilakukan secara simultan.

Tim BPBD Kabupaten Kota dan juga dari BPBD Provinsi Jatim langsung turun ke titik-titik yang membutuhkan reaksi tanggap kebencanaan dan evakuasi. Begitu pula relawan Tagana sudah berada di lokasi.(den)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs