Jumat, 22 November 2024

Gubernur Jatim Memastikan Kasus Covid-19 Sampai Hari Kedua Lebaran Terkendali

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
khofifah-indar-parawansa Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim. Foto: dok. suarasurabaya.net

Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur memastikan, perkembangan Covid-19 di Jawa Timur sampai hari kedua lebaran Idulfitri 1442 Hijriah, Jumat (14/5/2021) masih terkendali.

Dia memastikan itu merespons beredarnya pesan berantai melalui grup WhatsApp yang menyebutkan terjadinya ledakan kasus Covid-19 di Jatim.

“Jadi, kabar yang ramai beredar di aplikasi WA terkait meningkatnya jumlah pasien terpapar Covid-19 di Jawa Timur itu, saya pastikan itu semua tidak benar atau hoaks,” Kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya, dalam keterangan tertulisnya.

Khofifah memastikan kabar tersebut hoaks sembari merinci data terbaru jumlah kasus harian Covid-19 di Jawa Timur selama enam hari terakhir. Yakni sejak 8 Mei sampai 14 Mei, yang bertentangan dengan data dalam pesan berantai itu.

Berdasarkan data Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim, penambahan kasus Covid-19 baru sejak 8 Mei lalu sampai hari ini berturut-turut antara lain 225 kasus, 230 kasus, 206 kasus, 257 kasus, 248 kasus, 148 kasus, dan terakhir 141 kasus.

Sedangkan yang terkonfirmasi sembuh sejak 8 Mei lalu sampai hari ini berturut-turut 207 orang, 196 orang, 213 orang, 193 orang, 224 orang, 151 orang, dan 179 orang.

Adapun angka kematian harian sejak 8 Mei sampai 14 Mei 2021 adalah 19 orang, 17 orang, 21 orang, 31 orang, 22 orang, 11 orang, dan pada hari ini ada tambahan 15 orang.

Khofifah mengeklaim, sampai saat ini kasus Covid-19 aktif di Jatim merupakan yang terendah dari 3 provinsi besar di Pulau Jawa. Sampai hari ini kasus aktif atau pasien dalam perawatan akibat Covid-19 di Jatim sebanyak 1.614 orang.

Jumlah itu setara dengan 1,07 persen dari total kasus Covid-19 di Jawa Timur yang pada Jumat ini mencapai 150.901 kasus. Sementara dari total kasus itu sebanyak 138.310 pasien dinyatakan sembuh (91,66 persen), dan 10.977 orang meninggal (7,27 persen).

Dia pun membandingkan jumlah kasus aktif Covid-19 di Jatim dengan tiga provinsi besar di Jawa. Antara lain Jawa Tengah yang masih sebanyak 7.277 kasus, DKI Jakarta sebanyak 7.792 kasus, dan Jawa Barat sebanyak 29.104 kasus aktif.

“Kita (Jawa Timur) masih termasuk kasus Covid-19 aktif terendah dibandingkan provinsi besar lainnya di Pulau Jawa,” ujar Gubernur perempuan pertama di Jawa Timur itu.

Khofifah meyakinkan kembali, kabupaten/kota di Jawa Timur sampai hari ini juga tidak ada yang berada di zona merah atau risiko tinggi penularan Covid-19.

Ada sebanyak 12 Kabupaten/Kota seperti Pamekasan, Probolinggo, Bondowoso, Sampang, Sumenep, Lumajang, Bangkalan, Lamongan, Pasuruan, Situbondo, Tuban, dan Jember yang masuk zona kuning atau risiko ringan penularan Covid-19.

Sedangkan sisanya sebanyak 26 Kabupaten Kota, termasuk Surabaya Raya (Surabaya, Sidoarjo, Gresik) dan Malang Raya (Kabupaten Malang, Kota Malang, dan Kota Batu) ada di zona oranye atau daerah dengan risiko sedang penularan Covid-19.

Sebab itulah Khofifah mengajak seluruh masyarakat Jawa Timur untuk menyaring pesan berantai sebelum sharing dan tetap disiplin protokol kesehatan demi mengantisipasi agar ledakan seperti yang disampaikan kabar hoaks itu tidak benar-benar terjadi.

“Saya mengajak kepada kita semua agar tetap patuh melaksanakan protokol kesehatan, mencuci tangan dengan air mengalir, memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan,” katanya.

Sementara, di tengah suasan lebaran ini, Khofifah kembali memohon masyarakat Jawa Timur tidak melaksanakan silaturahmi atau halalbihalal secara tatap muka. Melainkan secara virtual.

“Begitu pula dengan kegiatan berwisata, sebaiknya ditunda dulu demi kebaikan dan keamanan bersama,” katanya.(den)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
29o
Kurs