Gorong-gorong di jalur utama Surabaya-Banyuwangi, tepatnya di KM SBY 264+400 Desa Alasbuluh, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, ambrol pada Kamis (11/3/2021) sekira pukul 14.00 WIB. Dampaknya, satu jalur di atas jembatan gorong-gorong tersebut ditutup, satu lajur lainnya dibuka-tutup.
Iptu Teguh Santoso Kanit Patroli Polres Situbondo mengatakan, kendaraan besar dari Surabaya akan ke Banyuwangi dialihkan lewat Lumajang lalu Jember. Sedangkan yang dari Banyuwangi akan ke Surabaya dialihkan lewat Jember lalu Lumajang untuk mengurangi beban di atas gorong-gorong tersebut.
Ahmad Hisbullah Huda, Pengawas Lapangan PPK Balai Besar Nasional Wilayah Banyuwangi mengatakan peristiwa ini berawal dari adanya gerusan atau scoring di pondasi bawah jembatan pada Rabu (10/3/2021) siang.
“Kemarin hujan terus menerus seharian penuh. Jam 2 siang sampai 3 sore, ada scoring di bawah gorong-gorong. Kita memasang rambu dan mengatur lalu lintas buka tutup untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan,” ujarnya kepada Radio Suara Surabaya, Kamis sore.
Hari ini, sekitar pukul 13.00 WIB, saat pekerja sedang mengalihkan aliran air untuk mengeringkan gorong-gorong itu dan memperbaiki gerusan, tiba-tiba terdengar suara gemuruh dan terjadi banjir kiriman dari hulu. Seluruh pekerja selamat, tidak ada yang terluka.
“Kemarin lokasi yang sporing di pondasi bawah. Sekarang abutment (pangkal jembatan) sisi kiri (jalur arah Surabaya ke Banyuwangi) ambrol sepanjang dua meter sehingga plat jembatannya menggantung,” kata Ahmad.
Ahmad memperkirakan perbaikan gorong-gorong yang dibangun sekitar tahun 1980 itu selesai dalam 10 sampai 15 hari ke depan.(iss)