Jumat, 22 November 2024

Generasi Muda Harus Didorong Masuk ke Sektor Pertanian

Laporan oleh Manda Roosa
Bagikan
Ilustrasi. Foto: pertanian.go.id

Ketidaktertarikan anak muda untuk berkiprah menjadi petani sudah mengemuka sejak lama. Anak muda di pedesaan cenderung lebih memilih bekerja di kota dan meninggalkan profesi petani seperti orang tuanya.

“Generasi muda sekarang sudah tidak lagi mau bertani, generasi muda sekarang ini sudah tidak tahu lagi namanya budaya, rumah adat sekarang banyak yang sudah tidak ada,” kata Andi Aruji Wisudawan Magister Pertanian Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, Sabtu (16/10/2021).

Fenomena keengganan anak muda untuk jadi petani itu pun mendorong Andi mengangkatnya menjadi tesis Peluang Pengembangan Kopi Rakyat Sebagai Destinasi Wisata Berbasis Agribisnis Adat dan Budaya.

Lokasi penelitiannya, di desa Lombok Timur, Kabupaten Lampung Barat. Kata Andi, di sana anak-anak muda sudah tidak lagi menggunakan rumah-rumah adat, semua sudah dicor maupun disemen, padahal rumah adat lampung sangat bagus.

“Saya menggabungkan antara agribisnis adat dan budaya menjadi satu, sebagai edukasi kepada masyarakat agar tertarik untuk ber-agribisnis kembali, tertarik menggunakan adat, tertarik menggunakan budaya lagi,” terangnya.

Andi mengatakan, tantangan pemerintah daerah di Indonesia sebenarnya sama, seperti bagaimana memanfaatkan anak-anak muda menjaga ketahanan pangan.

Di momentum Hari Pangan Sedunia yang jatuh hari ini, Andi berharap agar generasi muda kembali bertani, agar generasi muda terus mewariskan adat dan budaya di wilayah masing-masing

“Untuk itu, kami akan mengedukasi bagaimana melestarikan rumah adat, bagaimana melestarikan adat dan budaya yang ada di Lampung digabungkan dengan agribisnis kopi, karena memang kopi Lampung termasuk kopi terbaik,” ujar Andi.(man/den)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs