Gempa bermagnitudo 4,8 mengguncang Kabupaten Karangasem, Bali, pada Sabtu (16/10/2021). Akibatnya, sebanyak 3 orang meninggal dunia dan puluhan orang luka-luka.
Dua korban meninggal di Kabupaten Bangli sedangkan satu korban lainnya di Kabupaten Karangasem, yaitu anak berusia 4 tahun. Ia meninggal karena terkena reruntuhan bangunan.
Menurut keterangan Ida Bagus Ketut Arimba Kepala Kepala BPBD Karangasem kepada Radio Suara Surabaya, sebanyak 9 orang di Karangasem mengalami luka-luka.
Di Karangasem sendiri, daerah yang mengalami gempa terparah adalah Kecamatan Kubu, Desa Ban dengan 90 persen rumah mengalami kerusakan. Namun saat ditanya jumlah rumah yang rusak, Ketut Arimba mengatakan masih melakukan pendataan lebih lanjut.
“Soalnya ini bukan wilayah permukiman, tapi perbukitan. Jadi jarak antar rumah kelihatannya dekat padahal jauh soalnya ada di lereng Gunung Agung,” kata Ketut kepada Radio Suara Surabaya, Sabtu siang.
Ia mengatakan, Kecamatan Kubu merupakan daerah yang rawan gempa. Bahkan saat terjadi gempa Lombok pada Juli 2018 lalu, daerah ini juga menjadi wilayah yang paling parah terdampak.
Saat ini, pihak Dinas Sosial dan BPBD Karangasem sedang menyiapkan posko pengungsian serta makanan bagi warga. Pihaknya juga akan menggelar rapat koordinasi terkait penanganan bencana ini.
Seperti yang dilansir Antara, untuk dampak guncangan di wilayah Kabupaten Bangli, dua warga meninggal dunia yang bernama Ni Kadek Wahyuni (25) dan Lionel (8) telah dievakuasi ke puskesmas setempat.
Untuk di Kabupaten Bangli, ada tiga titik longsoran dari Bukit Abang sehingga menghambat proses evakuasi melalui akses darat. Tim SAR menggunakan akses danau untuk proses evakuasi.
“BPBD Kabupaten Karangasem dan Bangli masih melakukan pemutakhiran data di lokasi kejadian. Demikian juga dengan data kerusakan masih dalam tahap pendataan BPBD setempat,” ujar I Made Rentin Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali.
Sementara itu berdasarkan keterangan tertulis Kepala Balai Besar BMKG Wilayah III Denpasar Agus Wahyu Raharjo menyatakan gempa tektonik bermagnitudo 4,8 itu, episenter terletak pada koordinat 8,32° LS; 115,45° BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 8 kilometer barat laut Karangasem, Bali pada kedalaman 10 kilometer.(tin/ipg)