Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama Forum Anak (FA) Surabaya menggelar webinar bertajuk We-Fas #2 National Children’s Day Campaign 2021 yang berlangsung mulai 21-23 Juli 2021.
Seminar dan diskusi yang berlangsung secara virtual ini sebagai bagian upaya untuk mendukung pemenuhan hak-hak anak Surabaya.
Antiek Sugiharti Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A), mengatakan, webinar ini untuk merayakan Hari Anak Nasional (HAN) yang jatuh setiap tanggal 23 Juli.
Karena masih dalam masa pandemi, maka pada perayaan kali ini dilaksanakan secara virtual.
“Selama ini kami selalu mengadakan acara peringatan Hari Anak Nasional. Tetapi karena situasi sekarang seperti ini, maka kami tidak bisa melakukan kegiatan yang (bersifat) mengumpulkan massa,” kata Antiek, Kamis (22/7/2021).
Oleh sebab itu, pihaknya kemudian melakukan diskusi bersama Forum Anak Surabaya untuk menjaring masukan atau usulan terkait penyelenggaraan acara.
Di luar ekspektasi, Antiek mengaku, anak-anak Surabaya ini sudah memiliki konsep webinar terkait penyelenggaraan perayaan HAN 2021.
“Sehingga kita berdiskusi memberikan baik keleluasaan maupun inisiatif kepada anak-anak. Ternyata di antara mereka sudah membuat konsep, menyusun program, membagi tugas di antara mereka kemudian menyampaikan kepada kami dan mereka sudah jalan,” kata Antiek.
Menurutnya, konsep seminar melalui virtual ini merupakan inisiatif sendiri dari Forum Anak Surabaya.
Webinar ini pun ditujukan pula untuk anak-anak Surabaya. Para peserta ini terdiri dari Forum anak Surabaya, pelajar-pelajar Surabaya dan organisasi remaja Surabaya.
“Kemarin targetnya itu sekitar 120 peserta, ternyata lebih. Ada sekitar 130-140 (peserta),” katanya.
Webinar bertajuk We-Fas #2 National Children’s Day Campaign 2021 tersebut, diselenggarakan secara virtual mulai pukul 16.00-17.30 WIB.
Selama tiga hari, webinar ini mengangkat 3 topik yang dibahas setiap harinya.
Di hari pertama pada 21 Juli, webinar mengambil topik Bahaya Pergaulan Bebas Pada Remaja.
Lalu, pada hari kedua 22 Juli, topik yang diangkat adalah Gaya Hidup Generasi Z.
Terakhir, pada 23 Juli, webinar ditutup dengan topik Bullying & Mental.
“Selama 3 hari itu mereka membuat kayak seminar diskusi dengan tiga topik. Jadi mereka mengadakan diskusi, berbagi, itu di antara mereka oleh mereka dan untuk mereka sendiri,” kata Antiek.
menariknya, kata Antiek, Forum Anak Surabaya juga menginisiasi sendiri para narasumber yang hadir dalam webinar itu.
Mereka adalah Ketua beserta Wakil dari Forum Anak Nasional, Anggota Forum Anak Nasional serta Ketua Forum Anak Jawa Timur.
“Jadi mereka ternyata juga menghadirkan narasumber dari anak-anak sendiri,” ujarnya.
Bahkan, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Surabaya ini juga mengungkapkan, Forum Anak Surabaya juga melakukan publikasi informasi kegiatan melalui akun media sosial resminya di alamat @fa_surabaya.
Mereka aktif mengajak yang lain untuk berpartisipasi mengikuti campaign meningkatan kepedulian terhadap anak-anak.
“Teman-teman (FA) menge-share informasi itu melalui media sosial bagaimana cara mengikuti webinar itu. Bahkan mereka juga membuat sendiri poster-poster digital hingga video kreatif dan menyampaikan melalui media sosial,” papar dia.
Melalui webinar ini, pihaknya mengajak seluruh masyarakat dan stakeholder yang ada di Surabaya untuk bersama-sama memberikan pemenuhan seluruh kebutuhan dan hak-anak anak.
Sebab, hal ini tidak mungkin bisa terwujud apabila hanya dilakukan pemerintah saja.
“Karena tidak mungkin hanya pemerintah saja. Seluruh stakeholder bisa bersama-sama bagaimana kita bisa memberikan pemenuhan seluruh kebutuhan dan hak-hak anaknya,” pesan dia.
Di samping itu, di momen peringatan HAN 2021 ini, Antiek juga berharap, agar anak anak Surabaya ini dapat menjadi generasi penerus bangsa yang luar biasa dan terlindungi.
Oleh karena itu, pemkot terus berupaya untuk mendukung upaya pemenuhan dan hak-hak anak-anak di Kota Pahlawan.
“Anak-anak ini kita berikan dorongan untuk kreatif. Itu menjadi bagian yang bisa mendukung penciptaan Surabaya sebagai kota layak anak,” ujarnya. (man/den)