KRI Dewaruci milik Angkatan Laut bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia akan berlayar mengelilingi Indonesia. KRI Dewaruci akan berlayar dari Banda Neira, dan diperkirakan tiba di Surabaya 28 Oktober 2021 mendatang. Terkait dengan singgahnya kapal tersebut, hari ini, Selasa (6/4/2021) diadakan audiensi antara Wali Kota Surabaya dan Kementerian Pendidikan dengan agenda koordinasi kegiatan Muhibah Budaya dan Festival Jalur Rempah 2021.
Hadir dalam kesempatan itu Hilmar Farid Direktur Jenderal Kebudayaan, Fitra Arda Sekretaris Direktorat Jenderal Kebudayaan, Restu Gunawan Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan dan beberapa pejabat Kemendikbud lainnya. Pertemuan itu juga dihadiri oleh tim dari BPCB (Balai Pelestarian Cagar Budaya) Mojokerto.
Hilmar Farid menjelaskan kedatangannya saat ini untuk bersilaturahmi dan berkoordinasi tentang rencana kegiatan Festival Jalur Rempah 2021.
“KRI Dewaruci ini akan berlayar dari Banda Neira, dan tanggal 28 Oktober 2021 akan tiba di Kota Surabaya. Karena bertempat di Surabaya, maka kami memohon izin kepada Pak Wali Kota dan memberitahukan kegiatannya, termasuk apa saja nanti yang sekiranya bisa dikolaborasikan di sini,” kata Hilmar.
Setelah berdiskusi dengan Eri bersama jajarannya, ada beberapa kesepakatan program yang akan dirancang bersama-sama. Ia menegaskan, Kemendikbud, Pemkot Surabaya dan komunitas akan duduk bersama untuk melihat apa saja yang akan digelar nanti ketika tiba di Surabaya.
“Lebih rinci nanti kita akan diskusikan di sini selama 3 harian ke depan, karena kita ingin fokus acaranya tidak hanya di pelabuhan, tapi juga di tengah kota. Karena ini festival rempah, maka pasti terkait dengan pangan, makanan, kuliner, jamu dan berbagai produk turunan lainnya,” tegas Hilmar.
Selain itu, ia juga ingin menghidupkan kegiatan seni dan jalur rempah harus dihidupkan kembali di Indonesia. Bahkan, ia juga ingin memperlihatkan bahwa inilah kontribusi Nusantara Indonesia pada dunia selama berabad-abad.
“Rencananya, tahun 2024 titik-titik yang sudah dilewati oleh KRI Dewaruci ini dan yang sudah diidentifikasi cagar budayanya, serta seluruh rangkaiannya sebagai satu kesatuan akan didaftarkan sebagai warisan wisata dunia,” ujarnya.
Sementara Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya memastikan siap memberi dukungan, sebab menurutnya ini adalah kebudayaan nasional yang harus diakui secara internasional. Ia turut memastikan acara ini akan menjadi momentum kebangkitan Kota Surabaya untuk mewujudkan kota wisata, baik heritage, kuliner dari jalur rempah. “Insyallah ini momentum Surabaya menjadi kota wisata, karena nanti juga akan disambungkan dengan wisata airnya, sehingga nanti akan dimulai dari Jembatan Merah,” kata dia.
Eri juga menjelaskan bahwa alasan dimulai dari Jembatan Merah karena di situ ada sejarah dan bangunan kota lamanya, seperti bangunan Bank Mandiri, Bank Indonesia dan beberapa kantor BUMN lainnya. Karenanya, semua gedung-gedung itu merupakan satu kesatuan dari kota lama, sehingga Surabaya ke depannya bukan hanya kota jasa, tapi juga kota yang mempunyai sejarah yang hebat dan punya kota lama yang diakui.
“Insyaallah, pemerintah siap membuat jadwal acara, termasuk promonya di berbagai platform, lebih cepat lebih baik. Jadi, mulai hari ini kita gerakkan dengan semua tim, dan tanggal 28 Oktober 2021 merupakan gongnya kegiatan wisata di Surabaya, sehingga harapan saya ketika selesai, banyak yang penasaran Jembatan Merah,dan wisata kota lama yang ada di Surabaya,” kata Eri. (man/dfn/ipg)