Jumat, 22 November 2024

Epidemiolog: Terlalu Dini Mengatakan Indonesia Sudah Melalui Masa Krisis

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Ilustrasi, varian Omicron. Foto: Reuters

Masih terlalu dini menyebut Indonesia bebas dari krisis pandemi, karena bayang-bayang dan ancaman pandemi masih di depan mata, kata DR dr M. Atoillah Isfandiari Pakar Epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga di program Wawasan Suara Surabaya, Selasa (14/12/2021) pagi.

Pernyataan Adib Khumaidi, Ketua Terpilih Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) yang menilai Indonesia sudah melalui masa krisis pandemi Covid-19, bisa jadi dalam konteks tekanannya bukan pada ancamannya.

“Menyikapi statement IDI, kalau dari kami selaku akademisi sebenarnya harus berdasarkan bukti dari survei antibodi. Berapa banyak yang sudah punya antibodi, dari situ baru bisa mengatakan apakah saat ini Indonesia dalam tekanan atau enggak. Sebelum punya data itu, terlalu dini menyampaikan kita keluar dari krisis,” kata Athoilah.

Namun bila dilihat dari situasi fasilitas kesehatan yang melandai, menurutnya, Indonesia saat ini bisa dikatakan tidak berada dalam situasi tekanan.

“Kalau itu ukurannya (fasilitas kesehatan) iya. Tapi bahwa situasi ancamannya sementara situasi pandemi belum selesai, semua masih terancam sakit. Yang dikatakan keluar dari krisis itu adalah keluar dari tekanan, karena sekarang vaksinasi kita cukup tinggi di seluruh dunia sehingga sebagian besar masyarakat sementara ini punya kekebalan terhadap infeksi Covid-19,” terangnya.

Meski dinilai keluar dari krisis, Athoilah menilai penyakit yang disebabkan oleh virus Covid-19 akan selalu ada. (dfn/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs