Empat pelajar jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) yang tergabung dalam Tim Olimpiade Biologi Indonesia (TOBI), menorehkan prestasi pada International Biology Olympiad (IBO) Challenge II yang berlangsung pada 18 hingga 23 Juli 2021 lalu secara daring. Dalam olimpiade itu yang bertindak sebagai tuan rumah adalah negara Portugal.
Asep Sukmayadi Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Pusat Prestasi Nasional menjelaskan, keempat pelajar seluruhnya berhasil meraih medali.
“Medali emas diraih Nathanael Tjandra pelajar Kelas SMAK Calvin DKI Jakarta. Sementara itu, Medali Perak diraih Leonard Hartanto Jososudarmo pelajar Kelas XII SMAK Penabur Cirebon dan Farrel Alfaza Marsetyo pelajar Kelas XII MAN Insan Cendekia Serpong. Sedangkan Medali perunggu berhasil diraih Nathaniel Teopilus dari SMA Kristen Imanuel Pontianak,” jelas Asep dalam keterangannya, Selasa (27/7/2021).
Sementara itu, Agus Dana Permana pengajar asal Institut Teknologi Bandung sekaligus satu di antara pendamping Tim Indonesia menyampaikan apresiasi atas dukungan yang diberikan Kemendikbudristek.
“Tim Olimpiade Biologi Indonesia menyampaikan aprisesiasi dan terima kasih kepada Pusat Prestasi Nasional, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi sebagai penanggung jawab program kompetisi dan seleksi mulai dari tingkat kabupaten/kota, provinsi, hingga tingkat nasional pada tahun 2020,” tutur Agus
Pandemi Covid-19 yang masih melanda seluruh dunia saat ini turut berdampak pada penyelenggaraan IBO, sehingga pelaksanaan tes dilakukan secara daring dari negara masing-masing. IBO Challenge II 2021 diikuti 76 negara peserta yang berhak mengirimkan maksimal empat pelajar tiap negara.
“Memperhatikan penyebaran Covid-19 yang sangat tinggi di bulan Juli serta implementasi PPKM darurat di Jawa-Bali, maka keempat pelajar Indonesia melakukan tes di rumah masing-masing di Kota Jakarta, Cirebon, Solo, dan Pontianak dengan pengawasan secara daring,” jelas Agus.
Selama IBO Challenge II 2021, tim Indonesia didampingi oleh enam pendamping yang sekaligus berperan selaku juri internasional, di antaranya para akademisi dari Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati, Institut Teknologi Bandung, yaitu Agus Dana Permana, Ahmad Faizal, dan Jayen Aris Kriswantoro, akademisi dari Universitas Surabaya, Ida Bagus Made Artadana, serta perwakilan Tim Olimpiade Biologi Indonesia (TOBI), Titis Setiyobudi dan Fauzi Nasution.
Seleksi Tim IBO dilaksanakan Puspresnas bekerja sama dengan TOBI yang merupakan organisasi yang didirikan untuk menyeleksi perwakilan Indonesia ke IBO setiap tahunnya. Bersama TOBI, Puspresnas menyeleksi dan membina para pelajar sebelum bertanding di tingkat internasional.
Selain menerjemahkan soal, para pendamping bertugas sebagai juri internasional pada 12-16 Juli 2021 untuk menelaah soal-soal tes praktikum dan teori, sehingga meningkatkan kualitas soal sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang biologi modern.
Tes dibagi menjadi dua bagian, yaitu tes praktikum-teori dan tes teori. Tes praktikum-teori dihelat pada 19 Juli lalu selama tiga jam. Tes tersebut terinspirasi dari peringatan 500 tahun ekspedisi pelaut Portugal, Fernão de Magalhães (1519—1522) mengelilingi dunia hingga wafatnya di Filipina. Soal-soal tes praktikum didasarkan pada tipe ekosistem pada lokasi yang disinggahi selama ekspedisi oleh Fernão de Magalhães.
Tes Teori digelar pada 21 Juli 2021 dengan jumlah waktu yang sama, yakni tiga jam. Pelaksanaan tes tes praktikum dan teori dilakukan berdasarkan waktu lokal dari masing-masing negara peserta. Sistem penilaian didasarkan pada bobot yang sama antara tes praktikum dan tes teori.
“Kami juga berterima kasih atas dukungan sekolah, orang tua, para guru, serta semua pihak yang telah mendukung tim Indonesia di IBO Challenge II 2021. Semoga Tim Olimpiade Biologi Indonesia senantiasa mempersembahkan prestasi terbaik dan berkontribusi dalam kemajuan ilmu Biologi di masa yang akan datang,” pungkas Agus.(faz/dfn/ipg)