Bank Indonesia menjalin kerjasama dengan TNI AL dalam layanan kas keliling di pulau-pulau terdepan, terluar dan terpencil di Indonesia. TNI AL melalui Komando Armada II, mengerahkan kapal perangnya dari Satuan Kapal Cepat (Satkat) Koarmada II yakni KRI Singa-651 untuk mengantar staf Bank Indonesia ke pulau-pulau tersebut dalam Ekspedisi Singa Nusantara 2021.
Keberangkatan tim ekspedisi Singa Nusantara 2021 dilepas langsung oleh Iwan Isnurwanto Panglima Koarmada II Laksda TNI dalam acara militer yang digelar di Dermaga Madura Koarmada II, Ujung Surabaya pada Senin (18/10/2021).
Ikut melepas bersama Pangkoarmada II yakni Indah Kurnia Anggota Komisi XI DPR RI, Budi Hanoton Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jatim, Yudi Harimukti Kepala Grup Command Center dan Distribusi dam Layanan Kas Kantor Pusat BI, serta Imam Subarkah Kepala Grup Sistem Pembayaran Pur dan MI.
Dalam ekspedisi tersebut, KRI Singa-651 membantu secara optimal staf Bank Indonesia wilayah Jatim dalam pendistribusian, pengamanan, dan pengawalan uang rupiah dari dan ke Bank Indonesia atau perwakilan Bank Indonesia wilayah perbatasan, terdepan, dan terluar serta terpencil di Indonesia.
Adapun rute yang ditempuh oleh tim ekspedisi Singa Nusantara 2021 dari tanggal 18-23 Oktober 2021 adalah sebagai berikut : Surabaya – Pulau Masalembu – Pulau Kangean – Pulau Sapeken – Pulau Nusa Penida – dan berakhir di Pulau Bali.
Ekspedisi Singa Nusantara 2021 yang dipimpin oleh Komandan KRI Singa-651 Letkol Laut (P) Andi Kristanto ini, diikuti 56 personel yang terdiri dari 15 orang personel Bank Indonesia wilayah JawaTimur dan sisanya adalah awak KRI Singa-65. Untuk pelayanan kas keliling kali ini, Bank Indonesia telah menyiapkan uang layak edar sebesar Rp 5,6 Miliar. Disamping kegiatan kas keliling, Bank Indonesia juga memiliki agenda lain terkait gerakan cinta rupiah yakni memberikan sosialisasi kepada prajurit Koarmada II mengenai upaya Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah, serta mengenal Keaslian Rupiah. Sosialisasi dilaksanakan pada hari yang sama di Gedung Candrasa Koarmada II.
Sementara itu menurut Pangkoarmada II, kegiatan pelayanan kas keliling ke pulau-pulau 3T di Indonesia untuk TNI AL merupakan Operasi Militer Selain Perang (OMSP). Masing-masing institusi mempunyai tugas yang berbeda-beda tapi tujuannya adalah satu yaitu tetap tegaknya NKRI.
“Sebagaimana yang sudah disampaikan oleh Bapak Kasal Laksamana TNI Yudo Margono, TNI AL sangat mendukung. Karena dengan adanya ini, TNI AL telah ikut serta mensukseskan progam pemerintah yaitu percepatan ekonomi nasional di Indonesia,” tutur Laksda Iwan.
Lebih lanjut Laksda Iwan mengatakan bahwa sinergitas antara TNI AL khususnya Koarmada II dengan Bank Indonesia dalam kegiatan kas keliling tidak hanya sekali ini saja dilaksanakan, tetapi sudah puluhan kali. Ia berharap tugas yang diemban oleh Tim Ekspedisi Singa Nusantara 2021 dapat berjalan lancar, aman dan tanpa suatu halangan apapun.
Disisi lain Budi Hanoto mengungkapkan bahwa Bank Indonesia memiliki kebijakan Clean Money Policy, yakni uang itu harus ada di masyarakat dalam jumlah dan pecahan yang cukup dengan kondisi uang yang tetap clean atau bersih.
“Oleh karena itu uang-uang lusuh apalagi di daerah terpencil, terluar, dan terdepan itu harus kita ganti dengan uang yang clean dan baru dan tetap mata uang rupiah,” ungkap Budi.
Budi mengatakan bahwa ini layanan kas keliling 3 T adalah sinergitas yang sangat solid antara TNI AL dengan Bank Indonesia untuk memperkuat NKRI dalam segi aktivitas ekonomi. Dan Bank Indonesia tidak bisa bekerja sendiri untuk melayani kebutuhan rakyat di seluruh pelosok negeri,karenanya Bank Indonesia membutuhkan kehadiran TNI khususnya TNI AL untuk menjangkau wilayah pelosok tersebut.
Sedangkan bagi Komisi XI DPR RI, Indah Kurnia mengungkapkan bahwa mereka percaya Bank Indonesia fungsinya selain menyediakan, mengelola uang tunai atau kas dalam bentuk Rupiah merupakan salah satu kedaulatan dari NKRI. “Kami berharap sistem pembayaran yang juga merupakan ranah dari Bank Indonesia untuk dikelola dengan baik,” pungkas Indah Kurnia.
Keberangkatan KRI Singa-651 menuju pulau-pulau terpencil, terluar, dan terdepan di Provinsi Jawa Timur dan Bali ditandai dengan dilepasnya secara simbolis tali penambat kapal oleh Pangkoarmada II, Indah Kurnia, dan Budi Hanoto.(tok/tin/ipg)