Sebanyak 30 aktivis Relawan Sungai Nusantara naik lima perahu menyusuri sungai sambil menenteng replika pohon plastik dan bendera merah putih.
Para pegiat komunitas pecinta alam, ibu rumah tangga, dosen, mahasiswa, dan sejuk jurnalis itu sedang melakukan kampanye mengajak warga Surabaya tidak membuang sampah plastik ke sungai.
Aksi Ekspedisi Pohon Plastik Kali Surabaya yang berlangsung sejak 17 Agustus kemarin itu akan terus mereka lakukan sampai 27 Agustus mendatang.
Prigi Arisandi dari Ecoton bilang, salah satu kegiatan mereka adalah menyusuri sungai untuk bersih-bersih pohon dari lilitan sampah plastik.
Sampai di Gunungsari, para aktivis lingkungan itu menemukan 600 batang pohon terlilit plastik, serta mendeteksi keberadaan ratusan timbunan sampah.
Di depan Intake PDAM Karang Pilang, para Relawan Sungai Nusantara melakukan aksi mengajak warga yang melintas untuk menghentikan pemakaian plastik sekali pakai.
“Tas kresek, sachet, sedotan, styrofoam, botol air minum dalam kemasan, dan popok sekali pakai adalah sampah plastik yang banyak mencemari Kali Brantas dan Kali Surabaya,” kata Azis, Koordinasi Aksi Ekspedisi Pohon Plastik, Kamis (19/8/2021).
Sampah-sampah plastik itu, kata dia, termasuk kategori sampah residu yang tidak bisa didaur ulang. Karena itulah para aktivis itu mengajak masyarakat menghindari penggunaannya.
Aziz mengatakan, sampah plastik yang hanyut pada musim hujan memenuhi Kali Surabaya. Pada musim kemarau sampah plastik itu tersangkut dan terlilit pada dahan pohon-pohon di tepi kali.
Keberadaan sampah plastik ini mengancam kualitas air bahan baku PDAM, karena plastik yang terlilit akan terfragmentasi menjadi mikroplastik dan larut dalam air.(man/den)