Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri berhasil mengidentifikasi jenazah pilot dan dua penumpang pesawat Sriwijaya Air nomor register PK-CLC SJ 182 yang jatuh di Kepulauan Seribu.
“Sampai sore hari ini, tim berhasil mengidentifikasi kembali ada tiga korban, yang pertama korban atas nama Afwan RZ, laki-laki berumur 54 tahun,” ujar Brigjen Pol Rusdi Hartono Karopenmas Divisi Humas Polri dalam jumpa pers di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta, dilansir Antara, Jumat (29/1/2021).
Afwan merupakan pilot pesawat Sriwijaya Air PK-CLC SJ 182. Adapun dua jenazah lainnya teridentifikasi sebagai penumpang atas nama Suyanto (40) dan Riyanto (32). Keduanya diketahui merupakan kakak beradik asal Sragen, Jawa Tengah.
Ketiga korban berhasil diidentifikasi melalui data pembanding DNA. Suyanto teridentifikasi berdasarkan data pembanding DNA dari ayah kandung dan ibu kandung. Sedangkan Riyanto dan Afwan teridentifikasi melalui data pembanding DNA dari anak kandung.
Dengan demikian, total jenazah korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air yang berhasil diidentifikasi berjumlah 58 orang, terdiri dari 30 laki-laki dan 28 perempuan.
“Jadi sampai sore hari ini, tim berhasil mengidentifikasi sebanyak 58 jenazah dari 62 korban seluruhnya, jika dipersentasekan itu sebesar 93,5 persen,” ujar Rusdi pula.
Dia mengatakan seluruh jenazah yang teridentifikasi telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.
Sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air nomor register PK-CLC SJ 182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada hari Sabtu (9/1/2021) pukul 14.40 WIB, kemudian jatuh di perairan Kepulauan Seribu di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki.
Pesawat lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 14.36 WIB. Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya pada pukul 13.35 WIB. Penundaan keberangkatan karena faktor cuaca.
Berdasarkan data manifest, pesawat yang diproduksi tahun 1994 itu membawa 62 orang, terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas, enam kru aktif dan enam kru ekstra. (ant/ang/ipg)