Universitas Negeri Surabaya (Unesa) pada Senin (20/9/2021) mulai melakukan pembelajaran tatap muka (PTM) meski masih terbatas dan bertahap. Nyaris dua tahun pembelajaran dilakukan secara virtual, ternyata banyak yang rindu PTM.
Riyadi, S.Pd., M.A., dosen pada Prodi Sejarah Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Unesa mengatakan bahwa pertemuan pertama dengan mahasiswa di dalam kelasnya serasa melepas rindu yang lama tak terobati. Ia mengaku banyak mendapat kejutan-kejutan, baik dari sisi mahasiswanya yang tentu banyak yang berubah, maupun dari sisi interaksi di dalam kelas.
Menurutnya meski belajar dan pembelajaran selama ini sudah dilakukan secara virtual, tetapi kualitas interaksi dan komunikasi akan sangat jauh berbeda dengan pembelajaran langsung atau luring.
“Apa yang tidak saya dapatkan di ruang virtual itu, seperti kedalaman interaksi dan emosi akhirnya seperti terbalas dan terjawab lagi lewat PTM ini. Karena mendidik tidak melulu tentang materi, tetapi juga keterlibatan hati dan emosi,” tuturnya usai mengajar mata kuliah Sejarah di Unesa Kampus Ketintang.
Riyadi berharap pandemi Covid-19 bisa benar-benar berakhir, vaksinasi juga dilakukan secara masif, dan kehidupan bisa kembali normal. Kehidupan kampus dan suasana belajar dan mengajar di kampus pun bisa kembali seperti biasanya.
Sementara itu, Syauqi, mahasiswa prodi Sejarah Unesa mengungkapkan hal yang serupa. Ia mengaku senang bisa PTM di kampus. Terlebih, ia adalah angkatan 2020 yang sejak awal tidak merasakan suasana PTM di kampus.
“Selama ini saya gak ke kampus kan ya, jadinya bagaimana ya, seperti ada semangat baru dan menjadi mahasiswa baru rasanya,” tukasnya.
Meski pembelajaran daring cenderung mudah dilakukan. Namun, tetap saja ia lebih menyukai PTM di kampus. Sebab, menurutnya, kuliah selain mendapatkan materi dan pengetahuan dari para dosen di dalam kelas, juga dari interaksi dengan dosen maupun sesama mahasiswa di luar kelas.
“Interaksi semaacam itulah yang saya percaya bisa memotivasi dan menghilangkan kebuntuan belajar,” ujarnya.
Selain itu, dengan PTM ia juga bisa mendapatkan banyak teman serta memahami satu sama lain. Tuntutan pendidikan sekarang ini tidak hanya kecerdasan dalam bidang akademik, tetapi kan juga tentang jejaring dan bagaimana kolaborasi di dalamnya.
“Kolaborasi dan inovasi hanya akan didapatkan jika kita bisa sejalan, setongkrongan, seforum dan saling memahami satu sama lain. Itu penting,” ujarnya seperti dalam siaran pers yang diterima suarasurabaya.net.
“Semoga saja Covid-19 benar-benar berakhir, dan mahasiswa bisa masuk semua, sehingga belajar dan pembelajaran bisa berjalan sebagaimana biasanya dan semestinya,” harapnya.
Sementara Dr. M. Turhan Yani., M.A, Wakil Dekan bidang Akademik Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Unesa mengatakan bahwa hari ini pihaknya mulai melihat geliat mahasiswa yang sangat optimis.
“Terasa sekali energi manusia di dalam kampus, semoga membawa dampak positif,” ungkapnya.(ipg)