Fahira Idris anggota DPD RI mengungkapkan, meskipun tahun ini kali kedua momen Idulfitri masih dalam masa pandemi, tetapi sosialisasi mengenai panduan salat Idulfitri harus terus disosialisasikan secara masif kepada seluruh masyarakat. Ini perlu dilakukan agar salat Idulfitri sejalan dengan syariat Islam dan protokol kesehatan, sekaligus untuk mencegah penyebaran dan melindungi segenap umat dari Covid-19.
Salat Idulfitri terutama secara berjamaah adalah salah satu ibadah yang paling dinantikan umat Islam sebagai penanda ‘kemenangan’ dan momen kembali ke fitrah setelah sebulan lebih menjalankan ibadah puasa. Namun, pandemi Covid-19 yang masih belum terkendali hingga saat ini membuat ibadah salat Idulfitri tidak bisa dilakukan seleluasa sebelum pandemi karena harus menjalankan berbagai aturan protokol kesehatan.
Untuk itu, kata Fahira, menjelang Idulfitri pemerintah daerah terutama yang berada di zona dengan risiko penularan rendah diminta memformulasikan berbagai panduan menjalankan salat Idulfitri baik di masjid maupun di lapangan terbuka agar berlangsung nyaman dan penuh khidmat.
“Pelaksanaan salat Idulfitri harus mempertimbangkan zonasi risiko penularan Covid-19 di daerah masing-masing. Tingkat risiko penularan di berbagai wilayah berbeda-beda sehingga aturan yang ditetapkan juga harus disesuaikan, tetapi harus tetap mengacu kepada pedoman yang telah dikeluarkan Satgas Penanganan Covid-19 terutama soal zonasi risiko,” ujar Fahira dalam keterangannya, Jumat (7/5/2021
Kata Fahira, daerah terutama yang masuk zona dengan risiko penularan rendah diharapkan segera memformulasikan panduan salat Idulfitri berjamaah, terutama terkait rincian protokol kesehatan dan mensosialisasikan ke masyarakat serta melibatkan masyarakat dalam implementasinya sehingga pelaksanaan salat Idulfitri, baik di masjid mau pun di lapangan berlangsung khidmat.
Menurut Fahira, panduan yang diterbitkan pemerintah daerah diharapkan merumuskan secara detil berbagai protokol kesehatan yang harus dijalankan, misalnya jarak antarjemaah, kapasitas jemaah jika digelar di masjid, dan berbagai anjuran lain misalnya wajib membawa perlengkapan salat sendiri.
Informasi-informasi ini harus sampai ke masyarakat sehingga bisa mempersiapkan diri sebaik mungkin sebelum ikut salat Idulfitri berjamaah. Selain itu, agar implementasi di lapangan berjalan baik, pemerintah daerah diminta melibatkan penuh partisipasi masyarakat.
“Bentuk tim dan turun langsung ke simpul-simpul masyarakat untuk menyosialisasikan panduan dan berdiskusi merumuskan rencana agar salat Idulfitri berjamaah berjalan lancar serta mengedepankan protokol kesehatan. Salat Idulfitri berjamaah adalah momen yang sangat dinantikan umat sehingga harus dilaksanakan secara khidmat,” pungkas Fahira.(faz/dfn/ipg)