Jumat, 22 November 2024

Dokter Hewan: Tikus Punya Manfaat

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Ilustrasi.

Tikus tidak melulu menjadi musuh manusia yang harus dimusnahkan. Keberadaan tikus turut memberi sumbangsih keseimbangan ekosistem dalam hal rantai makanan.

Selain itu, banyak orang yang menjadikan tikus sebagai binatang peliharaan. Bahkan ada masyarakat yang memakan daging tikus karena dipercaya tinggi protein, jika diternakkan dengan benar.

Dokter Hewan Liang Kaspe menyampaikan itu kepada Radio Suara Surabaya, Minggu (10/10/2021).

“Kalau dipelihara secara baik-baik, dapat sebagai pet animal, hewan peliharaan, tapi memang hal ini tidak umum. Sebagian orang-orang juga memanfaatkan tikus sebagai makanan, daging tikus itu dikonsumsi,” katanya.

Perempuan yang juga Direktur Operasional dan Umum Kebun Binatang Surabaya (KBS) itu mencontohkan, tikus yang biasa jadi peliharaan adalah jenis tikus putih kecil.

Dia juga menyebutkan, di beberapa negara (termasuk di sejumlah daerah di Indonesia) anak tikus (cindil) juga banyak dikonsumsi secara langsung.

Liang Kaspe juga mengimbau, bangkai tikus rumahan tidak dibuang sembarangan. Salah satunya karena risiko penyebaran penyakit leptospirosis dari air kencing tikus yang membawa kuman leptospira.

Ciri-ciri penyakit leptospirosis hampir sama dengan hepatitis. Mulai dari demam, gangguan hati dan tubuh, serta mata yang berwarna kekuning-kuningan.

“Saya mendengar tadi (pendengar) bangkai tikus itu diapain ya? kalau saya biasanya saya kubur. Jangan dibuang sembarangan. Karena itu berbahaya,” ujarnya.

Selain dikubur, tikus juga dapat dibakar atau dibuang dengan diberi disinfektan dan dibungkus plastik terlebih dahulu.(tin/den)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
34o
Kurs