Jumat, 22 November 2024

Disdag Surabaya akan Gelar Operasi Pasar Minyak Goreng ke RT/RW

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Petugas memeriksa kupon yang digunakan untuk membeli bahan kebutuhan pokok di halaman Polda Gorontalo, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo, Selasa (11/5/2021). Foto; dok. Antara

Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Surabaya pada Selasa (30/11/2021) besok akan menggelar operasi pasar untuk menyikapi naiknya harga minyak goreng di pasaran. Namun, operasi pasar akan langsung menyasar ke warga seperti RT/RW hingga kelurahan.

Wiwiek Widayati Kepala Disdag Surabaya mengatakan, tujuan operasi pasar langsung ke masyarakat tidak melalui pasar, adalah agar minyak goreng dengan harga terjangkau dapat langsung dirasakan oleh masyarakat. Sekaligus untuk meminimalisir oknum yang mendapatkan harga murah tapi dijual kembali dengan harga mahal.

“Makanya kami turun ke tingkat kecil seperti RT/RW, antisipasi kalau diadakan di pasar ada pedagang yang dapat dengan murah. Biasanya kami atur satu keluarga misalnya tidak boleh ambil lebih dari dua liter minyak goreng,” kata Wiwiek kepada Radio Suara Surabaya, Senin (29/11/2021).
kami meyakini ini tdk bisa menyeluruh.

Ia mengatakan, Disdag Surabaya nantinya akan berkoordinasi dengan camat di 31 kecamatan yang ada untuk menentukan lokasi mana saja untuk digelar operasi pasar.

“Kami melakukan koordinasi di kecamatan untuk menentukan lokasi. Kami meyakini ini tidak bisa menyeluruh. Satu lokasi menyampaikan ke pemangku kepentingan di sana untuk melakukan operasi pasar, dengan pak lurah, pak camat,” ujarnya.

Di sisi lain, M Lutfi Menteri Perdagangan mengatakan, pelaku industri akan bekerjasama dengan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) untuk menggelontorkan 11 juta liter minyak goreng demi meredam kenaikan harga tersebut.

Wiwiek menambahkan, 11 juta liter minyak goreng tersebut akan dibagikan ke sekitar 45 ribu gerai di Indonesia dengan kisaran harga Rp14.000 ribu per liter.

Ia juga menegaskan bahwa kenaikan harga minyak goreng terjadi di seluruh dunia karena naiknya minyak mentah. Sehingga, upaya ini harus dilakukan secara makro karena terjadi di seluruh wilayah di Indonesia.

“Di masa-masa lampau kita melakukan komunikasi intens dengan distributor jika mengalami fluktuasi harga. Kami juga melakukan ini apalagi mendekati Nataru. Sampai hari ini distributor selalu berpartisipaso,” ujarnya.

Sebelumnya, Anas Karno Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya mengatakan, harga minyak goreng curah di sejumlah pasar tradisional Surabaya mengalami kenaikan dari sebelumnya di kisaran Rp11 ribu hingga Rp15 ribu, kini mencapai Rp20 ribu per kilogram.

Anas mengatakan tingginya harga minyak goreng curah di pasaran Kota Surabaya dipicu turunnya panen sawit semester kedua.

Sementara itu, Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Surabaya sudah melakukan beberapa langkah di antaranya menjalin kerja sama dengan distributor minyak goreng curah dan menggelar operasi pasar digelar di 31 kecamatan di Surabaya.

Trio Wahyu Bowo Kepala Distribusi Dinas Perdagangan (Disdag) Surabaya mengatakan, operasi pasar di kecamatan itu bermaksud untuk mendekatkan komoditi pasar kepada warga. Sehingga warga tidak perlu lagi kebingungan dan kesulitan mencari minyak goreng curah.(tin/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs