Setelah menerima Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya, yang bertamu ke rumahnya di kawasan Gayungsari Surabaya, Bambang Dwi Hartono Mantan Wali Kota Surabaya bilang, dia tidak tertarik janji 100 hari.
Eri Mantan Kepala Bappeko Surabaya itu bersilaturahmi ke rumah Anggota DPR RI yang akrab disapa Bambang DH itu didampingi Adi Sutarwijono Ketua DPRD Surabaya, Sabtu (7/3/2021) kemarin.
Mereka sempat berbincang dan berdiskusi mengenai bermacam masalah seputar Kota Surabaya. Bambang bilang, sebenarnya komunikasi antara dirinya dengan Eri Cahyadi tidak pernah putus.
Menurut Bambang, saat masa kampanye Pilwali Surabaya 2020, Eri pernah ingin bertemu dengan dirinya. Namun dia melarang, meminta Eri fokus kampanye yang sehari bisa ke beberapa lokasi.
“Saya sampaikan beberapa hal. Pengamanan aset harus jadi perhatian pemkot. Karena ini juga jadi perhatian pemerintah pusat. Selain itu juga masalah lingkungan, banjir, dan hal teknis lainnya,” katanya.
Menurutnya, Eri sudah memahami permasalahan di Surabaya. Eri adalah orang lama di Pemkot Surabaya, ASN yang sudah bertugas di banyak organisasi perangkat daerah (OPD).
“Saya termasuk orang yang tidak tertarik dengan janji 100 hari kerja. Tidak bisa orang kerja dibatasi hanya 100 hari. Yang penting, apa yang baik dia teruskan, yang kurang baik dikoreksi jadi lebih baik,” katanya.
Pemimpin, menurut Bambang DH, harus hadir dan membawa perubahan. Tapi biarkan pemimpin itu membawa perubahan dengan gayanya sendiri. Karena setiap orang punya gaya kepemimpinan masing-masing.
“Mas Eri punya komitmen membawa Surabaya lebih baik. Tidak arif dan bijaksana jika saya harus mengarahkan. Harus begini, harus begitu. Biarkan Mas Eri memimpin dengan gayanya sendiri,” ujarnya.
Eri Cahyadi mengakui, kedatangannya ke rumah Bambang DH untuk menimba ilmu. Selain pernah menjabat Wali Kota Surabaya, menurutnya, Bambang DH sosok politisi senior yang kenyang pengalaman.
“Saya kesini ngangsu kaweruh. Beliau banyak pengalaman. Beliau sukses membawa Surabaya jadi hebat. Jadi apa yang sudah beliau kerjakan akan saya teruskan,” ujarnya.
Eri juga bilang, baginya, kesempurnaan seorang pemimpin seperti dirinya adalah ketika dia mampu melanjutkan kebaikan-kebaikan yang pernah dilakukan pemimpin sebelumnya.
“Menjalankan program-program itu memang tidak bisa dibatasi waktu, apalagi di masa Pandemi Covid-19. Pasti banyak mengoper kegiatan dan anggaran. Yang pasti, semua demi wong cilik,” ujarnya.
Bambang DH memang menekankan itu kepada Eri. Keberpihakan pemerintah kota kepada masyarakat kalangan bawah. “Itu yang akan saya pegang nanti sampai akhir masa jabatan,” janjinya.
Adi Sutarwijono yang mendampingi Eri sangat senang dan gembira dua wali kota Surabaya itu bertemu. Menurutnya, pertemuan ini adalah pertemuan yang dinanti-nantikan yang tertunda karena kesibukan.
“Kami banyak bicara soal kerakyatan, persoalan Surabaya seperti banjir, taman, pembenahan kampung. Utamanya Pak Bambang DH menekankan keperpihakan pemerintah kepada wong cilik,” katanya.
Menurut pria yang akrab disapa Awi itu, keperpihakan Pemerintah Kota Surabaya kepada wong cilik ini harus diwujudkan dalam kebijakan-kebijakan yang konkrit, yang bisa dirasakan oleh warga Surabaya.
“Mas Eri punya respon yang sangat cepat soal itu,” katanya.(den/bid)