Dedik Irianto Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Surabaya mengatakan, hari ulang tahun (HUT) Pemadam Kebakaran ke 102 setiap 1 Maret didedikasikan untuk seluruh warga masyarakat.
“Ulang tahun ini sebenarnya bukan untuk Damkar saja. Karena juru padam sesungguhnya adalah warga. Kalau warga tanggap dan cepat mengantisipasi maka tidak sampai bencana kebakaran terjadi,” ujar Dedik kepada Radio Suara Surabaya, Senin (1/3/2021).
Peran warga kata Dedik, cukup signifikan dalam membantu mencegah risiko bencana kebakaran. Menurut data statistik yang dia miliki, ada peningkatan pemadaman masyarakat atau gotong-royong warga. Di 2019 ada 10 persen petugas datang ke lokasi api sudah padam, di 2020 hampir 25 persen petugas datang sudah dipadamkan masyarakat.
“Peran masyarakat sangat baik. Jadi, akhir-akhir ini kita datang tinggal pembasahan, pengecekan suhu untuk mengantisipasi timbulnya titik api lagi,” katanya.
Dedik mengatakan, angka kebakaran di Surabaya juga mengalami penurunan 30 persen dalam kurun waktu 2019-2020. “Penurunan angka kebakaran 30 persen. Dari 960 kejadian di tahun 2019 menjadi 600 kejadian di tahun 2020 kemarin. Kita terus upayakan menurun,” kata Dedik.
Menurut Dedi, penyebab kebakaran sering terjadi karena korlseting listrik. Dia berpesan agar warga mengantisipasi kelistrikan di rumah. Karena sebetulnya kabel listrik ada masa pakainya. Dia juga berpesan agar warga menyediakan apar di rumah sebagai langkah preventif. “Pemakaian alat elektronik juga harus standar SNI. Penggunaan beban di salah satu titik juga rawan terjadi korslet,” katanya.
Sekadar diketahui, petugas Pemadam Kebakaran Kota Surabaya sebanyak 813 personel, dari data itu pasukan juru padam dan juru kemudi 654 tersebar di 21 pos.
“Kami juga dilengkapi 75 armada mulai dari jenis Bronto Skylif 104, Walang Kadung hingga walangkekek. Sekarang ini ada nomenklatur baru petugas pemadaman juga petugas penyelamatan. Kami akan tambah untuk personel rescuenya,” katanya.(bid)