Jumat, 22 November 2024

Cukupi Gizi Balita Lewat Masakan Sehat Atasi Stunting

Laporan oleh Manda Roosa
Bagikan
Live Demo MASTA (Masakan Sehat Atasi Stunting) oleh DWP Perwakilan BKKBN Provinsi Jatim melalui virtual zoom, Senin (15/11/2021). Foto: Humas BKKBN Jawa Timur

Dokter Dwikisworo Setyowireni, Sp.A (K) Penasehat DWP BKKBN Pusat, mengajak peran serta Dharma Wanita Persatuan BKKBN melakukan inovasi para  ibu-ibu dari Sabang sampai Merauke untuk menciptakan Masakan Sehat Atasi Stunting (Masta) dengan masakan khas lokal yang memiliki gizi seimbang.

“Tanggal 25 September 2021 kemarin, DWP BKKBN Pusat melakukan live demo Masta. Hari ini, DWP Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur juga menyelenggarakan Masta dengan menu yang mengangkat kearifan lokal. Diharapkan kegiatan di Jawa Timur ini akan menstimulasi Provinsi lain untuk menyelenggarakan kegiatan yang sama,” kata dr. Reni dalam sambutannya pada acara Tausiah dan Live Demo Masta oleh DWP Perwakilan BKKBN Provinsi Jatim melalui virtual zoom, Senin (15/11/2021).

Dokter Reni menjelaskan, seribu hari pertama kehidupan merupakan periode yang sangat menentukan kualitas tumbuh kembang anak. Program Masta ini bisa disesuaikan dengan sasaran ibu hamil dan anak-anak sebelum 2 tahun. Makanan bisa dikembangkan dan bisa mencapai gizi seimbang bisa diambil makanan khas dari masing-masing daerah.

“Dengan program ini mari kita turut menyukseskan program pemerintah yaitu menurunkan angka stunting,” imbuhnya.

Sementara itu, Dra. Kunkun Dewi Kurniaty Ketua DWP Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, mengatakan program masak atasi stunting ini merupakan salah satu program dari DWP BKKBN Pusat yang akan diteruskan secara berantai kepada seluruh Provinsi di Indonesia. Ini merupakan wujud peran aktif DWP dalam menyukseskan program pemerintah yaitu menurunkan angka stunting di Indonesia.

“Peran aktif kita ya tidak jauh-jauh dari kegiatan masak-memasak. Untuk itu, Dengan menyajikan makanan yang bergizi seimbang akan mengatasi masalah stunting,” jelasnya

Diharapkan program Masta  juga diikuti oleh calon pengantin atau keluarga muda. Dimana generasi muda terutama yang akan melanjutkan pernikahan bisa mengetahui makanan bergizi seimbang apa saja yang ada disekitar mereka. Diharapkan program ini bisa menjadi bekal mereka ketika nanti hamil.

“Ini sebagai upaya agar tidak terjadi stunting. Untuk live demo masak kali ini, DWP Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur menggunakan daun kelor yang dapat diolah dalam berbagai masakan yang enak dan bergizi tinggi,” jelasnya.

Nyigit Wudi Amini, S.Sos., M.Sc.Sekretaris Badan Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, menjelaskan bicara tentang data prevalensi di Jawa Timur, masih ada 26,8 persen penderita stunting dan membutuhkan penanganan serius.

“Kami sangat mengapreasiasi terobosan Masta ini. Langkah sederhana ini tapi sangat penting,” jelasnya.

Stunting, jelasnya gangguan tumbuh kembang pada balita yang disebabkan karena kekurangan gizi kronis. Masalah kekurangan gizi ini, multi dimensi, bukan hanya karena faktor ekonomi saja, bisa juga karena faktor ketidaktahuan orang tua akan penemuhan gizi anak serta faktor budaya.

Dengan program Masta ini, imbuh Nyigit, diharapkan setiap orang tua dan keluarga yang memilliki balita bisa menyediakan makanan yang bergizi bagi keluarganya.

DWP Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur mendemokan dua macam masakan yang sehat dan bergizi dengan menggunakan bahan daun kelor, yaitu Sayur Bening Daun Kelor dan Pepes Hajuke (Tahu, Keju dan Daun Kelor) yang sangat mudah dimasak dan bergizi tinggi. (man/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
34o
Kurs