Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berencana untuk membuka kembali kegiatan Car Free Day (CFD) di berbagai lokasi di Surabaya.
Sebagai tahap awal sekaligus uji coba, CFD bakal digelar di Kembang Jepun pada Minggu, 7 November 2021 pukul 06.00-09.00 WIB.
Suharto Wardoyo Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, mengatakan, kuota maksimal pengunjung CFD Kembang Jepun sebanyak 200 orang.
Pengunjung yang akan masuk ke kawasan tersebut harus scan barcode di aplikasi PeduliLindungi dan sudah divaksinasi sebanyak dua kali.
“Kuota maksimal CFD Kembang Jepun 200 orang. Kalau sudah 200 yang di luar nanti diminta menunggu dulu yang masih di dalam keluar,” kata Suharto Wardoyo kepada Radio Suara Surabaya, Sabtu (30/10/2021).
Dia juga menjelaskan, untuk akses pintu keluar dan pintu masuk CFD Kembang Jepun dibedakan di sisi barat dan timur.
“Pintu masuk barat yang dekat Jembatan Merah Plaza (JMP), sisi timur yang di Ampel sehingga kita bisa melakukan penyekatan di jalan yang kecil-kecil. Jalan lainnya sementara ditutup,” terangnya.
Pemilihan kawasan Kembang Jepun sebagai uji coba pembukaan CFD, kata Suharto, karena akses pintu masuk dan keluarnya tidak terlalu banyak.
Selain itu CFD Kembang Jepun dinilai intensitas pengunjungnya tidak sepadat di tempat lainnya.
Suharto menambahkan, anak-anak juga diperbolehkan masuk ke kawasan CFD asalkan didampingi orang tuanya.
Dia juga memastikan tidak ada aktivitas penjualan selama CFD berlansgung.
“Ini hanya untuk olahraga, tidak ada jualan dan kegiatan lainnya,” terangnya.
Meski demikian, dia memastikan bahwa pelaksanaan CFD ini akan dipantau secara ketat oleh petugas di lapangan. Baik dari jajaran BPB dan Linmas, Satpol PP maupun petugas kecamatan dan kelurahan.
“Ada petugas dari BPB Linmas, Satpol PP dan kecamatan kelurahan yang melakukan pengawasan di CFD,” katanya.
Selain Jalan Kembang Jepun, pihaknya juga sudah menyampaikan surat ke Tim Satgas Covid-19 untuk pengajuan beberapa lokasi lain. Namun begitu, ia mengharapkan, pembukaan kembali kegiatan CFD tidak menimbulkan euforia masyarakat yang berlebihan.
“Kita juga tunggu asesmen dulu apakah CFD juga bisa dilakukan di lokasi-lokasi yang lain,” harapnya.(dfn/ipg)