Dokter Andrianto Ketua DPP Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI) Bidang Hukum dan Humas mengingatkan pentingnya mengonsumsi ikan di Hari Ikan Nasional yang diperingati setiap 21 November.
Dia mengatakan, angka konsumsi ikan di Jawa Timur relatif rendah. Padahal nilai proteinnya cukup tinggi.
“Dan perlu dipahami dengan pengolahan apa pun, mau digoreng, dibakar, diawetkan, dikalengkan, protein zinc-nya tidak hilang,” kata dokter Andrianto kepada Radio Suara Surabaya, Minggu (21/11/2021).
Dalam kesempatan itu, dia juga menyebutkan, stunting pada anak bisa dicegah dengan mengonsumsi makanan dengan kandungan zinc yang tinggi, yang diperoleh dari ikan.
“Kalau kepingin anaknya tidak stunting dan kecerdasannya lebih bagus, maka perbanyaklah konsumsi ikan,” ujarnya.
Stunting, kata Andrianto, adalah kondisi kurang gizi dalam jangka waktu lama, terutama di 1.000 hari kehidupan sehingga tinggi badannya terlihat lebih pendek.
Bayi sejak 6 bulan ASI ekslusif bisa diberikan ikan sebagai makanan pendamping ASI.
“Ikan kalau diolah dengan benar, bisa gampang dimasukin bumbu sehingga rasanya lebih enak. Bayi juga bisa belajar ngunyah. Ini jadi protein yang bagus dan gizinya tercukupi, terutama proteinnya,” katanya.
Baik ikan tawar maupun ikan laut, kata dia, dua-duanya punya manfaat yang sama-sama besar.
“Bedanya, ikan laut konsumsinya plankton sehingga omega 3-nya tinggi. Kalau ikan tawar konsumsinya cacing, jentik nyamuk, dan lain-lain. Output-nya, omega 3 rendah tapi albuminnya tinggi,” ujarnya.(dfn/den)