Jumat, 22 November 2024

Cegah Sebaran Omicron, Dinkes Surabaya Gencar Lakukan Tracing

Laporan oleh Manda Roosa
Bagikan
Ilustrasi. Virus Conora Varian Omicron. Grafis: Gana suarasurabaya.net

Mengantisipasi sebaran Omicron yang saat ini sudah terdeteksi dan masuk ke Negara Indonesia Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya berusaha melakukan tracing secara berkala untuk mencari temuan kasus baru virus Covid-19.

Febria Rachmanita Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya mengatakan, Pemkot Surabaya meminta seluruh lapisan masyarakat untuk memperketat protokol kesehatan (prokes). Pengetatan prokes tersebut, harus tetap dilakukan, baik saat berkegiatan maupun saat berada di dalam rumah.

“Tetap kita perketat penerapan protokol kesehatan, kemudian kita juga melakukan tracing,” katanya, Rabu (22/12/2021).

Oleh karena itu, ia menerangkan, meskipun angka kasus positif Covid-19 di Kota Surabaya sudah mulai melandai, dia bersama jajarannya terus aktif melakukan tracing. Seperti, pelaksanaan swab 10 persen di lingkungan kantor pemerintahan dan kantor swasta yang telah dilaksanakan.

“Minimal 10 persen dari institusi harus kita tes, jadi memang kita mencari ada yang positif atau tidak,” terang dia.

Dari hasil tracing tersebut, apabila ditemukan kasus positif Covid-19, Dinkes Surabaya melalui Puskesmas setempat akan meminta pasien terkonfirmasi positif Covid-19 untuk melakukan isolasi. Harapannya, agar virus tersebut tidak mudah menyebar dan menimbulkan lonjakan Covid-19.

“Surabaya tidak ada (Omicron). Sampai hari ini Surabaya belum ada laporan, hanya (mutasi) Delta,” ujar dia.

Seluruh jajarannya juga telah siap untuk mencegah, mengantisipasi, hingga melakukan penanganan terhadap varian mutasi virus Covid-19. Bahkan, saat ini seluruh rumah sakit dan rumah sakit darurat di Kota Surabaya sedang dalam status waspada terhadap mutasi varian virus Covid-19 tersebut.

“Rumah sakit itu semuanya waspada dan kita siap, tapi mudah-mudahan tidak terisi,” ungkap dia.

Sedangkan, untuk mengantisipasi mutasi varian virus dari wisatawan asing dan Pekerja Migran Indonesia (PMI), pihaknya akan melakukan karantina atau isolasi. Baik sebelum masuk ke Kota Surabaya atau saat hendak pulang ke daerahnya masing-masing.

“Harus karantina, jadi harus ada di perbatasan. Kalau ada dari luar negeri (warga asing atau PMI) kita (lakukan) karantina,” tegas dia.

Meski demikian, untuk capaian vaksin di Kota Surabaya sudah mencapai 100 persen lebih, baik untuk vaksin dosis satu dan dosis dua. Sebab, pelaksanaan vaksinasi tersebut akan terus digelar.

“Anak-anak juga hampir 100 ribu  dosis yang sudah disuntikkan, pelaksanaan vaksin tidak berhenti. Makanya warga harus menjaga prokes, Insya Allah kalau kita taat mudah-mudahan virus ini bisa pergi,” tegasnya (man/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
33o
Kurs