Jumat, 22 November 2024

Bupati Merauke Minta Lumbung Pangan Nasional Dibangun di Daerahnya

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Romanus Mbaraka Bupati Merauke dalam Dialog Kenegaraan bertajuk RUU Otsus Papua, Apakah Menyejahterakan Rakyat? yang digelar DPD RI, di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (9/6/2021). Foto: Farid suarasurabaya.net

Sejumlah tokoh Papua menyampaikan masukan berbagai pendekatan untuk kemajuan Bumi Cenderawasih, sehubungan rencana revisi Undang-undang Otonomi Khusus (Otsus) Papua yang bergulir di DPR.

Romanus Mbaraka Bupati Merauke menilai, stigma yang selama ini dialamatkan kepada Papua identik dengan chaos (kerusuhan) tidak tepat.

“Jangan dibuat stigma chaos melulu. Mari kita membuat Papua menjadi bagian integral dari Indonesia,” ujarnya dalam Dialog Kenegaraan bertajuk RUU Otsus Papua, Apakah Menyejahterakan Rakyat? yang digelar DPD RI, di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (9/6/2021).

Menurut Romanus, orang Papua tidak memikirkan merdeka. Dia menjamin itu karena yang dibutuhkan masyarakat Papua adalah kesejahteraan, dan sudah dibuktikannya selama memimpin Merauke.

“Kebijakan saya menyekolahkan anak-anak Merauke. Saya sedang dorong contoh di bidang IT kedokteran enginering saya harus dorong. Isu begini harus didorong pada orang Papua, jadi dia akan mendunia,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Romanus punya catatan khusus terkait kebijakan pemerintah pusat selama. Dia menekankan, setiap kebijakan harus dikontrol dari atas sampai ke bawah.

Kemudian, dia menyinggung program lumbung pangan nasional yang sebenarnya layak dibangun di Papua.

Sekadar diketahui, Lumbung Pangan Nasional baru difokuskan pemerintah di Kalimantan Tengah dan Sumatera Utara. Sementara Papua, NTT, Sumatera Selatan masih sebatas rencana.

“Dari Presiden masuk ke Kementerian Lembaga sampai ke eksekutor Bupati hingga kelembagaan daerah ini memang harus satu irama seperti paskibraka, ini baru bisa. Dan, yang paling penting adalah pendekatan kesejahteraan. Kita gali untuk pengembangan pertanian. Kebijakan Presiden sudah ada, tetapi eksekusinya menjadi cadangan lumbung pangan nasional sampai hari ini juga nol. Ini yang harus dijelaskan dengan baik,” sambung Romanus.

Kemudian, terkait pendekatan keamanan yang selama ini diterapkan pemerintah, Romanus berpendapat semua pejabat harus melihat Papua secara utuh.

Kata Romanus, memukul rata masalah di Papua sangat tidak rasional.

“Saya diskusi dengan Pangdam, Kapolda, kita ini kirim pasukan banyak padahal untuk melawan warga negara sendiri. Pemerintah mengirim serdadu yang terlatih. Seperti itu membuat dunia menertawakan kita. Artinya, kita harus melihat secara utuh, sehingga penanganan lebih baik,” tegasnya.

Pada kesempatan itu, Romanus menyatakan orang-orang timur seperti Papua atau NTT m, dan seluruh orang Indonesia itu ramah.

“Orang Papua itu ramah. Kalau mau pendekatan, pendekatan kemanusiaan, suruh gereja duluan, masjid duluan. InsyaAllah, Puji Tuhan negeri ini damai,” pungkasnya.(rid/tin/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs