Jumat, 22 November 2024

BMKG: Tahun 2020 Jadi Tahun Terpanas Kedua Sepanjang Sejarah

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Ilustrasi cuaca terik.

Dwikorita Karnawati Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan, Perubahan Iklim Global adalah nyata dan berdampak pada peningkatan frekuensi dan intensitas kejadian ekstrem.

Kejadian ekstrem itu baik berupa kejadian cuaca atau hujan ekstrem, iklim ekstrem, ataupun kejadian anomali iklim global seperti La Nina dan El Nino.

Bahkan, Dwikorita mengatakan bahwa tahun 2020 yang lalu merupakan tahun terpanas kedua di sepanjang sejarah. Kondisi ini mirip dengan perubahan suhu global sebagaimana dilaporkan World Meteorological Organization (WMO) pada awal Desember 2020

“Tahun 2020 adalah tahun terpanas kedua sepanjang sejarah setelah tahun 2016 (anomali +0,80 derajat Celcius), mengungguli tahun 2019 (anomali +0,60 derajat Celcius),” kata Dwikorta dalam konferensi pers secara daring, Minggu (31/1/2021) kemarin.

Berdasarkan rilis yang diterima suarasurabaya.net, BMKG mencatat perubahan iklim jangka panjang telah terjadi di Indonesia, salah satunya tren konsentrasi gas rumah kaca (GRK) yang meningkat.

Stasiun Pemantau Atmosfer Global BMKG Bukit Kototabang menunjukan laju peningkatan konsentrasi karbon dioksida (CO2), metana (CH4), nitrous oksida (N2O), dan sulfur heksafluorida (SF6) berturut-turut 1,6 ppm/tahun, 0,089 ppm/tahun, 0,012 ppm/tahun, dan 0,000004 ppm/tahun.

Hasil pengukuran CO2 pada Stasiun GAW BMKG Bukit Kototabang menunjukkan, tren peningkatan CO2 yang sama dengan Stasiun GAW lainnya di dunia, seperti di Mauna Loa, Hawaii dan Baring Head, Selandia Baru.

Awal pengukuran GRK background di Indonesia, pada tahun 2004, konsentrasi CO2 di Stasiun GAW BMKG Bukit Kototabang adalah 372 ppm (baseline). Selanjutnya hasil pengukuran pada akhir bulan Oktober 2020, konsentrasi CO2 di GAW Bukit Kototabang telah meningkat menjadi 408 ppm. Sementara rerata global adalah 415 ppm.

“Analisis perubahan suhu udara rata-rata untuk seluruh wilayah Indonesia selama 71 tahun terakhir (1948 – 2019) menunjukan laju peningkatan suhu sebesar 0,030 derajat Celcius/tahun. Berdasarkan data dari 91 stasiun pengamatan BMKG, suhu udara rata-rata tahun 2020 adalah 27,30 derajat Celcius, lebih panas dibanding normal suhu udara rata-rata periode 1981-2010 yaitu 26,60 derajat Celcius,” kata Herizal Deputi Klimatologi BMKG.(tin/lim)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
36o
Kurs