Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur membuat pernyataan klarifikasi mengenai kegiatan di Rumah Dinas Gubernur di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu (19/5/2021) malam lalu.
Acara kejutan dari Kepala OPD untuk Khofifah yang sedang berulang tahun itu belakangan menjadi pembicaraan warganet di media sosial. Berikut ini pernyataan klarifikasi Khofifah secara lengkap.
Humas Pemprov Jatim membenarkan bahwa pernyataan klarifikasi yang disampaikan melalui WhatsApp dan menyebar ke sejumlah grup ini memang ditulis sendiri oleh Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur.
Assalamu’alaikum. Wr. Wb.
Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada yang telah membaca berita atau video viral dengan bunyi pesta ulang tahun Khofifah ada kerumunan atau serupa.
Penjelasan dibawah ini semoga dapat memberikan info yang terlanjur terdistorsi:
1. Bahwa syukuran tanggal 19 Mei semua persiapan tanpa sepengetahuan apalagi persetujuan saya. Berita yang muncul cenderung tidak faktual dan tidak obyektif.
2. Tidak ada lagu ulang tahun… tidak ada ucapan ulang tahun, tidak ada bersalam atau berjejer… juga tidak ada potong kue tart ultah.
3. Ada santunan Yatim dan Sholawat Nabi seperti kegiatan lainnya. 10 anak yatim dan 2 orang tim sholawat dengan 6 orang rebana. Selesei acara mereka makan terus pulang.
4. Ada penyerahan buku penanganan covid karya Dr. Suko Widodo (UNAIR).
5. Yang hadir Wagub (tanpa istri), saya tanpa putera, sekda dan beberapa OPD semua tanpa pendamping sebanyak 31 orang.
6. Ada band yang biasa dipakai latihan OPD.
7. Ada Katon Bagaskara karena tanggal 18 sedang ada giat di Surabaya. Katon juga kawannya pak Sekda.
8. Perihal catering yang katanya nomer satu itu adalah Sono Kembang yang biasa menjadi langganan Grahadi setiap ada tamu.
9. Tempat di halaman luar rumdin kapasitas normal bisa 1.000 orang. Jika ditambah samping bisa sampai 1.500 orang. Tetapi yg hadir 31 orang plus 10 anak yatim dan 8 tim sholawat dan rebana.
10. Angle yg diambil terkesan berkerumun. Saya mohon maaf… tidak ada terbersit rencana syukuran bersama OPD apalagi pesta ultah… jauh dari tradisi saya. Posisi berdiri adalah posisi jelang bubaran krn pada dasarnya undangan duduk. Kecuali tim catering dan bagian umum.
11. Lepas dari itu semua saya sekali lagi mohon maaf yang sebesar-besarnya telah menjadikan suasana terganggu.
Demikian, mohon maaf jika video yang beredar seolah kami tidak memperhatikan protokol kesehatan. Hal tersebut tidak benar sama sekali.(den)