Jumat, 22 November 2024

Belum 10 Persen BUMDesa Jatim Terkategori Maju

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Mohammad Yasin Kepala Dinas PMD Jatim. Foto: Istimewa

Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Jatim mencatat, selama 2020 sampai awal 2021 ini jumlah Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) di Jatim mengalami pertumbuhan signifikan.

Mohammad Yasin Kepala Dinas PMD Jatim menyebutkan, sampai Rabu (27/1/2021) ini, jumlah BUMDesa di Jatim sebanyak 6.114. Dari jumlah itu, 267 di antaranya bergerak di sektor wisata.

“Masalahnya, yang dikategorikan maju baru 532 BUMDesa. Artinya apa? Belum ada 10 persen BUMDesa di Jatim yang maju. Ini tugas dan tanggung jawab siapa? Tentunya kita semua,” katanya.

Sebab itulah, Dinas PMD Jatim melanjutkan Program Klinik BUMDesa Jatim yang dia klaim sukses dilaksanakan pada 2020 lalu. Tahun lalu, program ini berhasil membina 20 BUMDesa di Jatim.

Tahun ini program ini menyasar empat desa di kabupaten berbeda. Yakni di Desa Kendalbulur (Tulungagung), Penanggal (Lumajang), Sukosari Kidul (Bondowoso), dan Cendono (Pasuruan).

Yasin membuka Kick-off Program Klinik BUMDesa Jatim 2021 hari ini secara virtual diikuti Kepala Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Jawa Timur, juga dari Dinas Koperasi dan UKM Jawa Timur.

BUMDesa di empat desa sasaran itu, kata Yasin, bergerak di bidang wisata. Keempatnya saat ini sedang mengembangkan desanya menjadi bagian dari Desa Wisata di Jatim.

Yasin bersyukur, di tengah Pandemi Covid-19 masih ada stakeholder yang peduli dan mau terjun memberdayakan BUMDesa di Jatim. Yakni PT HM Sampoerna bersama Yayasan Rumah Kita dan Unair.

“Kami mengapresiasi PT HM Sampoerna yang 2020 lalu membantu pembinaan 20 BUMDesa. Sekarang empat desa. Mudah-mudahan tahun berikutnya lebih banyak lagi,” ujarnya.

Dalam membangun BUMDesa, kata Yasin, memang harus ada kolaborasi secara pentahelix. Di level Pemprov Jatim, sudah ada enam OPD yang bersinergi lewat program “Rembug Nyekrup.”

Antara lain Dinas PMD, Disbudpar, Dinkop UMKM, Disperindag, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP), serta Dinas Kehutanan (Dishut).

Kukuh Dwi Kristianto Kepala Departemen Hubungan Regional dan Keberlanjutan PT HM Sampoerna Tbk bilang, perusahaannya senang bisa berpartisipasi kembali mendukung pemberdayaan BUMDes.

“Program ini kami yakini dapat membantu proses pengentasan kemiskinan di Jatim, serta turut andil dalam membantu pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi,” katanya.

Berkaitan program Klinik BUMDesa ini, Nova Hariyanto Direktur Program Klinik Pengembangan BUMDesa Jatim 2021 bilang, program ini dilatarbelakangi potensi wisata yang ada di Jatim.

Kepariwisataan adalah salah satu program prioritas Pemprov Jatim di bawah kepemimpinan Khofifah Indar Parawansa Gubernur dalam program Dewi Cemara (Desa Wisata Cerdas, Mandiri, dan Sejahtera).

Nova menjelaskan, kondisi wisata Jatim dalam enam tahun terakhir mengalami peningkatan signifikan. Pada 2019, sektor pariwisata bahkan menyumbang 7,21 persen perekonomian Jatim.

“Ini menunjukkan bahwa sektor pariwisata jadi daya tarik yang perlu dikembangkan terus,” kata Nova.(den/tin/lim)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
32o
Kurs