Jumat, 22 November 2024

Bareskrim Polri: Peredaran Uang Palsu di Indonesia Terbilang Kecil

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Ada 82.857 lembar uang rupiah palsu yang dimusnahkan dengan mesin penghancur. Uang palsu dengan berbagai macam pecahan itu didapatkan dari laporan perbankan selama periode 2011-2017.
(Foto: Anggi suarasurabaya.net).

Kombes Pol Whisnu Hermawan Wakil Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Wadirtipideksus) Bareskrim Polri menyebutkan, peredaran uang palsu di Indonesia terbilang kecil dibanding negara-negara di dunia.

“Pemalsuan uang rupiah Indonesia sangat kecil, jadi kalau 1 juta lembar uang asli, cuma ada tiga lembar uang palsu,” kata Hermawan di Bareskrim Polri, Kamis (23/9/2021).

Menurut Hermawan, jika dibandingkan dengan pemalsuan dolar AS, dari satu juta lembar uang dolar kemungkinan ada 250 lembar yang palsu.

“Jadi uang rupiah ini masih dinilai sangat kecil dalam pemalsuannya. Karena fitur-fitur pengamanannya cukup spesifik dan cukup bagus, ada 11 pengamanan atau ciri khas dari uang asli tersebut,” ungkap Hermawan dilansir Antara.

Meski demikian, tindak pidana pemalsuan mata uang dan peredaran uang palsu menjadi tantangan tersendiri bagi Polri dalam menindaknya.

Peredaran uang palsu ini menimbulkan kerugian bagi ekonomi masyarakat, selain itu dapat menurunkan nilai kepercayaan masyarakat terhadap mata uang yang beredar.

Sementara Imanuddin Direktur Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI), menyebutkan, penindakan terhadap tindak pidana uang palsu penting dilakukan, karena uang bagian dari kedaulatan bangsa Indonesia, di samping fungsinya untuk transaksi ekonomi.

Imanuddin mengungkapkan, perkembangan uang palsu di Indonesia rata-rata setiap tahun sebanyak 200 ribu bilyet.

“Kalau dibandingkan negara lain, Indonesia masih cukup rendah, seperti setahun ini tingkatnya 3 ppm (piece per million) artinya 3 lembar per satu juta lembar,” tuturnya.

Jika dibandingkan negara lain, sambung Imanuddin, kemungkinan bisa sampai 100-200 bilyet per 1 juta lembar uang asli.

Meski dinilai rendah, Imanuddin mengingatkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap uang yang beredar harus dijaga, salah satu upayanya dengan penindakan hukum yang dilakukan oleh jajaran kepolisian.

Ia menambahkan, uang rupiah memiliki 11 fitur pengamanan. Dari 11 fitur tersebut, hanya sebagian yang bisa dilihat oleh masyarakat, salah satunya 3D (dilihat, diraba dan diterawang).

“Ada beberapa fitur keamanan keaslian uang yang hanya dikenali di Laboratorium BI. Untuk itu kita jaga betul uang kita dengan beberapa fitur keamanan yang mudah-mudahan ini akan tetap kuat yang sulit dipalsukan dan tingkat pemalsuannya ini tetap rendah,” kata Imanuddin.(ant/dfn/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs