Pemerintah kembali menyalurkan bantuan sosial (Bansos) bagi masyarakat terdampak Covid-19 setelah reshuffle kabinet dan peristiwa dugaan korupsi bansos pada 2020.
Bantuan itu terbagi tiga jenis. Yaitu Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Sembako, dan Bantuan Sosial Tunai (BST). Penyalurannya dimulai Senin (4/1/2021).
Emil Elestianto Dardak Wakil Gubernur Jatim bilang Pemprov Jatim siap untuk mendistribusikan bantuan dengan skema yang lebih baik.
Dia juga menjanjikan, penyaluran bantuan itu tidak sampai menimbulkan kerumunan yang berpotensi menimbulkan klaster penularan Covid-19.
“Untuk pengaturan traffic, memisahkan loket tanya jawab dengan pengambilan bantuan harus dilakukan. Kalau tidak, nanti semuanya numpuk,” kata Emil, Selasa (5/1/2021).
Skema itu hasil evaluasi penyaluran bantuan tahun lalu yang masih menimbulkan kerumunan karena banyaknya masyarakat yang datang atau sekedar tanya jadwal.
Emil menyarankan, penyalur disarankan menggandeng event organizer (EO) berpengalaman. “Memang tidak semua kantor pos perlu, tapi cabang yang besar saya rasa perlu,” ujarnya.
Seperti diketahui, rencananya masyarakat akan kembali menerima Bansos dari pemerintah. Untuk PKH, nominalnya akan menyesuaikan dengan keperluan di masing-masing keluarga.
Untuk kartu sembako, masyarakat akan menerima sebesar Rp200 ribu yang bisa ditukar dengan sembako di e-Warung. Terbaru adalah format BST, masyarakat akan menerima Rp300 ribu per bulan per KK, mulai Januari-April 2021.(den)