Jumat, 22 November 2024

Bank Indonesia: Uang Rupiah Palsu di Bojonegoro Mudah Dideteksi

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Ilustrasi. Uang palsu. Foto: Antara

Imam Subarkah Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jatim menyampaikan, kualitas uang palsu yang diproduksi di Bojonegoro buruk.

“Uang palsu itu kualitasnya sangat jelek,” kata Imam Subarkah dalam keterangan tertulis yang diterima suarasurabaya.net, Kamis (7/10/2021).

Dia tidak menjelaskan secara spesifik bagaimana kualitas jelek yang dia maksudkan. Dia hanya memastikan, uang palsu itu mudah dideteksi.

“Bisa dideteksi keasliannya dengan metode 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang),” ujarnya.

Untuk mencegah peredaran uang rupiah palsu lebih luas, Bank Indonesia terus melakukan edukasi kepada masyarakat tentang rupiah.

“Kami terus melakukan edukasi kepada masyarakat melalui program Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah (CBP),” katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, sindikat uang rupiah palsu di Bojonegoro yang sudah beroperasi 10 bulan akhirnya terbongkar.

Polresta Banyuwangi didukung Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jatim membongkar kasus peredaran upal yang sampai ke Banyuwangi itu sejak 16 September.

AKBP Nasrun Pasaribu Kapolresta Banyuwangi, dalam konferensi pers di Markas Polda Jatim, Kamis (7/10/2021) menjelaskan kronologi pengungkapannya.

Semua bermula dari laporan warga Banyuwangi soal beredarnya uang palsu di salah satu SPBU.

Pada 16 September lalu, Tim Resmob Satuan Reserse Kriminal Polresta Banyuwangi menangkap tersangka pertama berinisial ASP, alias Pak So.

ASP ditangkap di rest area pom bensin Kalibaru, Dusun Krajan Tegal Pakis, Desa Kalibaru Wetan/ Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi.

Polisi menangkapnya bersama barang bukti 71 lembar uang rupiah palsu pecahan Rp100 ribu atau senilai Rp7,1 juta. ASP mengaku, dia dapat uang itu dari tersangka lain di Nganjuk.

Dengan dukungan Ditreskrimum Polda Jatim, Polresta Banyuwangi mengembangkan kasus sampai berhasil membongkar pabriknya.

Kombes Pol Gatot Repli Handoko Kabid Humas Polda Jatim menjelaskan, rumah produksi atau pabrik pembuatan uang palsu itu diketahui berada di Bojonegoro.

Di sana, uang palsu itu diproduksi dengan mesin sendiri kemudian diedarkan ke sejumlah wilayah Jatim.

Selain ASP, ada empat tersangka lain yang diamankan. Antara lain AAP alias Gus Ali, juga AUW alias Gus Mad. Keduanya berperan mengedarkan uang di Mojokerto dan Nganjuk.

Dari keterangan mereka polisi berhasil menangkap AS, sang pemodal, serta JS, yang bertugas mencetak uang rupiah palsu.

Total barang bukti yang diamankan mencapai puluhan ribu lembar uang rupiah palsu pecahan Rp100 ribu dengan nilai Rp3,8 miliar.(den/dfn/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs