Minggu, 24 November 2024

Banjir Belum Surut, Dinsos Kabupaten Mojokerto Buka Dapur Umum

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Ilustrasi. Tagana Dinas Sosial Kabupaten Mojokerto membuka Dapur Umum guna memenuhi kebutuhan makan korban banjir. Foto: Fuad Maja FM

Banjir yang merendam dua Dusun di Desa Temuran, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto hingga kini belum surut. Taruna Siaga Bencana (Tagana) Dinas Sosial membuka Dapur Umum (DU) guna memenuhi kebutuhan makan warga.

DU yang dikelola petugas Tagana dibantu potensi relawan di Mojokerto menyiapkan sebanyak 1.700 nasi bungkus untuk korban banjir yang masing-masing didistribusikan dua kali setiap pagi dan sore.

Imam Syaifudin (36) Koordinator Dapur Umum Dinsos, Kabupaten Mojokerto menjelaskan operasional DU untuk memasak keperluan makan korban banjir sudah dimulai sejak Senin (4/1/2021) siang.

“Nasi bungkus sudah dibagikan sejak malam kemarin dan pagi tadi bagi masyarakat terdampak banjir di Desa Tempuran,” ujarnya, Selasa (5/1/2021).

Menurut dia, pasokan logistik bahan pokok disuplai dari Dinas Sosial dan BPBD Kabupaten Mojokerto untuk memenuhi kebutuhan makan warga terdampak banjir di Desa Tempuran.

Ketersediaan logistik untuk korban banjir di Posko bencana yaitu 5 kuintal beras dan lauk pauk yang kini masih tersisa tujuh dus mie instan dan tahu.

“Estimasi logistik bahan makanan untuk kebutuhan nasi bungkus diperkirakan cukup sampai besok Rabu,” terangnya.

Ketersediaan beras di DU secara umum cukup, namun kekurangan lauk sehingga membutuhkan pasokan bahan makanan seperti telur, tahu, tempe dan mie instan.

Apalagi, lanjut Imam bantuan dari sebagian masyarakat langsung didistribusikan pada warga di lokasi banjir, yang seharusnya pembagiannya merata agar dapat dirasakan oleh korban banjir.

“Yang dibutuhkan lauk seperti telur, tahu, tempe dan mie instan termasuk bumbu dapur,” ungkapnya.

Imam mengatakan sekali mengolah bahan makanan di DU, menghabiskan satu kuintal beras, 400 bungkus mie instan atau 10 dus, telur 30 kilogram dan tempe tahu.

“Kalau dikatakan kekurangan tidak cuma kan kita memanfaatkan yang ada dulu nanti jika merasa kekurangan kita minta dari BPBD dan Dinas Sosial,” jelasnya.

Keberadaan DU Dinsos ini sangat dibutuhkan untuk memasok kebutuhan makan korban terdampak banjir. Pasalnya, warga tidak bisa beraktivitas masak lantaran air banjir masih merendam di dalam rumah.

“Operasional DU Dinsos akan terus dibuka menyesuaikan kondisi banjir di Dusun Desa Tempuran,” tandasnya.

Sekadar informasi dampak banjir hari kelima setidaknya merendam 238 rumah warga yang dihuni sekitar 737 jiwa di Dusun Bekucuk, sedangkan Dusun Tempuran ada 29 rumah atau 95 jiwa.(fad/dfn/ipg)

Berita Terkait

Penyebab Banjir di Desa Tempuran Mojokerto


Surabaya
Minggu, 24 November 2024
34o
Kurs