Bandara Internasional Banyuwangi ditutup pada Minggu (7/2/2021) akibat dampak abu vulkanik yang semakin meluas dan berisiko bagi penerbangan dari dan ke Banyuwangi.
Data dari BMKG dari paper test menunjukkan kalau arah semburan abunya mengarah ke timur, yang berarti abu mengarah ke bandara. Bandara Banyuwangi ditutup sejak Minggu pukul 08.30 WIB.
Andry Lesmana Asisten Manajemen Maintenance Facility Angkasa Pura II Bandara Banyuwangi mengatakan, penerbangan pesawat Citilink dari Banyuwangi ke Jakarta yang seharusnya berangkat pukul 08.10 WIB, terpaksa ditunda hingga 14.50 WIB.
Tapi masih ada juga beberapa penerbangan yang beroperasi sebelum adanya penutupan itu. Di antaranya, penerbangan untuk maskapai Citilink dari Surabaya lanjut ke Denpasar serta Citilink rute Jakarta-Banyuwangi.
“Info dari BMKG, jam 14.50 WIB angin masih tetap menuju timur dan tenggara sampai 6 jam ke depan. Sehingga tidak memungkinkan untuk terbang. Beberapa bandara di arah timur seperti Surabaya sudah terdampak,” kata Andry kepada Radio Suara Surabaya, Minggu (7/2/2021).
Ia menambahkan, setiap 30 menit pihaknya melakukan paper test untuk memantau kondisi abu vulkanik di sekitar bandara.
Sekedar diketahui, pada hari Minggu ini, Bandara Banyuwangi melayani lima rute penerbangan. Yakni Citilink dari Surabaya menuju Denpasar (pulang-pergi/pp).
Lalu ada tiga penerbangan lagi rute Jakarta Bandara Soekarno Hatta (CGK)-Banyuwangi (BWX)-pp yang dilayani oleh tiga maskapai, yakni Citilink, Garuda Indonesia, dan Batik Air.
Sementara untuk tiga pesawat komersial menyatakan telah membatalkan operasi di Bandara Banyuwangi, yakni Garuda Indonesia dan Batik Air, dengan rute Jakarta (CGK)-Banyuwangi (BWX) pp untuk hari ini, dan Citilink rute Denpasar-Banyuwangi-Surabaya.
Pihak Bandara masih menunggu perkembangan apakah penutupan bandara tersebut akan diperpanjang hingga keesokan harinya atau tidak terkait dengan perkembangan terbaru aktivitas Gunung Raung.(tin)