Jumat, 22 November 2024

Asteroid Berpotensi Tabrak Bumi, Penduduk Dunia Diprediksi Akan Berbondong-bondong Mengungsi ke Asia

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Ilustrasi. Foto: Getty Images

Sejumlah pakar luar angkasa memprediksi adanya benda asing yakni asteroid yang berpotensi menabrak bumi, dan hal itu akan membuat orang Eropa dan Amerika berebut untuk pindah ke Asia, Timur Tengah dan Pasifik untuk “mengamankan diri”.

Para pakar nantinya akan berkumpul di Planetary Defense Conference yang akan diadakan di Wina dari 26-30 April untuk mendiskusikan apa yang harus dilakukan jika asteroid benar-benar datang dan berada cukup dekat sehingga menimbulkan bahaya bagi Bumi.

Asteroid yang ditemukan pada 21 April dan memiliki dampak potensial mendekati bumi pada 20 Oktober 2021 mendatang. Sehingga Bumi hanya diberikan waktu enam bulan untuk membuat perencanaan dan persiapan.

Dalam simulasi konferensi, Asteroid 2021 PDC diperkirakan akan menyerang Eropa, Amerika Utara dan sebagian Afrika. Sementara sebagian besar wilayah Asia, Indonesia dan Pasifik berada di luar zona ledakan. Tentunya, berita tentang asteroid yang berpotensi melenyapkan bagian dunia berpotesi menimbulkan kepanikan massal bagi banyak masyarakat dunia.

“Jika dampaknya tidak bisa dihindari, masih ada krisis pengungsi yang sangat besar,” kata Dr Bruce Betts, kepala ilmuwan Planetary Society dan kepala program pertahanan planet dikutip dari Daily Star, Senin (19/4/2021).

Warga negara kaya kemungkinan besar tidak akan kesulitan bergerak ke seluruh dunia, salah satunya berpindah ke Selandia Baru yang sudah menjadi bolthole  populer bagi sebagian miliarder di dunia.

Namun kebanyakan orang memiliki keterbatasan uang dan sarana untuk pindah secara pribadi. Sehingga hal itu memicu memunculkan suaka darurat pengungsi dan akan menyebabkan ketegangan yang sangat besar pada sumber daya negara dan benua yang dianggap aman dari ledakan asteroid.

Pada awalnya, kemungkinan asteroid 2021 PDC benar-benar akan bertabrakan dengan bumi hanya 1 dari 2500 hipotesis yang ada. Namun ketika para pakar melanjutkan melihat melalui teleskop, situasinya menjadi jauh lebih serius. Asteroid dengan ukuran sekitar 35 meter dan 700 meter terlihat sedang menuju langsung ke bumi.

“Jika asteroid berada pada lintasan tabrakan, probabilitasnya akan terus meningkat, mencapai setinggi 30% pada akhir minggu, 70% pada minggu depan, dan 90% selama minggu berikutnya,” jelasnya.

Seiring berjalannya waktu, para ilmuwan akan dapat menentukan di mana asteroid mungkin akan menyerang.

“Bahaya utama adalah semburan udara yang menyebabkan tekanan ledakan berlebih yang mungkin mencapai tingkat yang tidak dapat dihindari. Ukuran area potensi kerusakan akibat ledakan dapat berkisar dari lokal (beberapa kilometer) hingga regional (ratusan kilometer).”

Danica Remy dari B612, yayasan lain yang didedikasikan untuk melindungi planet dari benturan asteroid, mengemukakan bahwa dampak asteroid kemungkinan akan terbatas daripada menghancurkan Bumi.

“100 persen yakin kami akan tertabrak, tapi kami tidak 100 persen yakin kapan, jadi kami perlu mempercepat laju penemuan asteroid,” katanya kepada Daily Star.

“Ingat Bumi sebagian besar tertutup oleh air dan sebagian besar tidak berpenghuni sehingga kemungkinan tertabrak di daerah Anda rendah.

Meskipun Asteroid 2021 PDCtidak akan begitu saja melenyapkan seluruh planet, dampaknya yang tidak merata akan menghasilkan lebih banyak ketegangan dan ketidaksetaraan di antara warga Bumi.(tin/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs