Jumat, 22 November 2024

Asosiasi Profesi Dokter Ingatkan Pentingnya Transparansi Data Kasus Virus Corona Varian Baru

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Dokter Aman Bhakti Pulungan Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (PP IDAI) menyampaikan kritik atas terbitnya Peraturan Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan Nomor 3 Tahun 2018, Kamis (2/8/2018), di Kantor Pusat PB IDI, Jakarta Pusat. Foto: Farid suarasurabaya.net

Perwakilan organisasi profesi dokter spesialis di Indonesia mendesak pemerintah transparan menyampaikan data temuan kasus-kasus varian baru Virus Corona di sejumlah wilayah Tanah Air.

Asosiasi itu terdiri dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Perhimpunan Dokter Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

Dalam keterangan bersama secara virtual yang disampaikan, Jumat (18/6/2021), Aman Bhakti Pulungan Ketua Umum IDAI mengatakan, transparansi sangat dibutuhkan supaya masyarakat lebih waspada.

Selain itu, keterbukaan data juga penting buat pemerintah daerah melakukan pemetaan untuk menerapkan berbagai upaya antisipasi.

Menurut Dokter Aman, kalau merujuk rekomendasi organisasi kesehatan dunia (WHO), semua negara harus mengungkap data hasil Whole Genome Sequence (WGS) tiap pekannya.

Sementara, sampai sekarang Indonesia belum bisa mengikuti anjuran WHO, karena jumlah laboratorium yang terbatas.

“Seharusnya negara transparan menyampaikan data WGS setiap minggunya, dari tiap daerah. Jadi, orang-orang bisa tau perkembangan kasusnya seperti di Jakarta, Kudus dan daerah lainnya,” ujar Dokter Aman.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan per tanggal 13 Juni 2021, sudah ada 145 kasus mutasi virus SARS-CoV-2 yang tergolong ‘Variant of Concern, dari 1.989 sampel masyarakat yang diperiksa.

Maka dari itu, perhimpunan asosiasi dokter spesialis meminta pemerintah memperbanyak laboratorium tes whole genome sequencing.

Sehingga, pemerintah bisa memberikan informasi update secara berkala setiap pekannya.

Sebelumnya, Erlina Burhan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengatakan, ada beberapa dampak dari Virus Corona hasil mutasi.

Antara lain, virus varian baru lebih gampang menular, ada kemungkinan memperberat gejala sakit, bisa menghilangkan kemanjuran vaksin, dan bahkan meningkatkan risiko kematian.

Sekadar informasi, sejumlah varian baru Virus Corona terdeteksi keberadaannya di beberapa daerah, yaitu, virus dengan kode B117 (Alpha) dari Inggris, B1351 (Beta) dari Afrika Selatan, dan B1617.2 (Delta) dari India.(rid/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
33o
Kurs