Jumat, 22 November 2024

Asal Muasal Hari Peduli Sampah Nasional, Bermula dari Petaka

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Pemanfaatan Sampah Plastik Untuk Aspal Pemulung berebut mengais sampah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, di Bekasi, Jawa Barat. Kemenpupera akan melakukan uji coba pemanfaatan sampah plastik dari TPST Bantar Gebang, Bekasi sebagai komponen aspal jalan guna mengatasi polusi plastik di Indonesia. Foto: Antara

Hari Peduli Sampah Nasional yang dirayakan tiap tanggal 21 Februari ternyata punya kisah suram di baliknya.

Penatapan ini sekaligus sebagai pengingat pada peristiwa naas yang terjadi di wilayah Leuwigajah Cimahi Jawa Barat di tahun 2005 lalu.

Curah hujan yang tinggi dan ledakan gas metana pada tumpukan sampah mengakibatkan 157 jiwa melayang, dan dua kampung yaitu Kampung Cilimus dan Kampung Pojok hilang dari peta karena tergulung longsoran sampah yang berasal dari Tempat Pembuangan Akhir Leuwigajah.

Petaka ini terjadi pada dini hari, warga yang tengah terlelap dalam tidurnya waktu itu tidak sempat menyelamatkan nyawanya. Mereka tertimbun gunungan sampah seberat 200 ton dengan ketinggian sampah mencapai 60 meter.

Semua kehidupan di kedua perkampungan tersebut hilang seketika oleh genangan sampah, meskipun berjarak satu kilometer dari gunung timbunan sampah.

Setelah peristiwa memilukan ini terjadi, TPA Leuwigajah yang beroperasi sejak tahun 1987 usai diresmikan oleh Ir. Radinal Muchtar Menteri PU saat itu, ditutup dan tidak pernah digunakan lagi.

Atas desakan dari berbagai pihak, setahun setelahnya, di tanggal yang sama, Kementerian Negara Lingkungan Hidup mencanangkan 21 Febuari 2006 sebagai Hari Peduli Sampah untuk pertama kalinya.(dfn)

 

 

 

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs