Jumat, 22 November 2024

Antar Difabel Tampil di Dubai, Unesa Ingin Jadi Kampus Terdepan Ramah Disabilitas

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Salah satu mahasiswa disabilitas yang diberi pelayanan Tes Toefl oleh Unesa. Foto: Humas Unesa

Universitas Negeri Surabaya (Unesa) mempertunjukkan berbagai inovasi dan kebolehan penyandang disabilitas di ajang Pameran Internasional di Dubai pada Desember ini.

Unesa mempersembahkan inovasi itu dalam rangka peringatan Hari Disabilitas Internasional yang jatuh hari ini, Jumat, 3 Desember 2021, sekaligus berkomitmen untuk terus melakukannya.

Prof. Dr. Nurhasan Rektor, M.Kes Rektor mengatakan, Unesa harus jadi kampus terdepan yang ramah disabilitas dengan infrastruktur kampus dan pelayanan yang ramah disabilitas.

“Mereka punya hak belajar dan sukses, karena itu kami siapkan. Sekarang kan mudah ya, banyak teknologi sebagai alat bantu dan itu yang terus kami kembangkan,” ujarnya dalam keterangan tertulis di suarasurabaya.net, Jumat (03/12/2021).

Sementara itu, Dr. Sujarwanto Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama Unesa sekaligus inisiator pendirian Pusat Studi dan Layanan Disabilitas (PSLD) Unesa mengeklaim, lewat PSLD banyak inovasi yang dilakukan.

Di antaranya, yang terbaru, pengembangan model Tes FOEFL untuk penyandang disabilitas yang sudah diuji coba beberapa waktu lalu. Selain itu merancang program yang menjembatani lulusan disabilitas dengan dunia kerja.

“Setiap individu harus diberi dukungan sesuai kebutuhan dan potensinya. Pendidikan tidak memandang siapa pun yang berkeinginan untuk belajar, tak terkecuali dengan teman-teman disabilitas,” kata Sujarwanto.

Prof Dr Budiyanto menjelaskan, disabilitas sama seperti yang lain. Punya potensi dan keistimewaan. Untuk mewujudkan itu memang butuh kesabaran dan perlakuan khusus.

“Mereka punya kelebihan dan kadang itu tidak bisa dilakukan dan dicapai orang yang normal,” jelas Prof. Budiyanto.

“Karena itu, saya harapnya momentum HDI ini dapat meningkatkan kesadaran dan respect dalam melihat penyandang disabilitas, tanpa diskriminasi,” imbuh Prof. Budiyanto.

Prof Budiyanto juga menambahkan, inovasi Unesa untuk disabilitas juga dalam bentuk bahasa isyarat signalong yang ia cetuskan.

“Bagi teman–teman disabilitas, bangunlah confidential, jangan menyesali apa yang ada, tetapi sekali lagi mari bangkit dan temukan keistimewaan itu,” pesannya.

Prof. Budiyanto juga menyebut keterbukaan dan pengenalan diri sendiri penting untuk mengenal potensi yang dimiliki.

UNESA sebagai kampus pendidikan memiliki misi untuk bekerja sama dan mewujudkan pendidikan ramah disabilitas dengan bergandengan tangan dan melangkah bersama-sama. (wld/den)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs