Jumat, 22 November 2024

Airlangga Hartarto: Vaksinasi Berbayar untuk Mempercepat Kekebalan Kelompok

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
airlangga-hartarto Airlangga Hartarto Ketua KCP-PEN sekaligus Menko Perekonomian. Foto: Antara

Airlangga Hartarto Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) mengatakan, pemerintah mendorong pelaksanaan Vaksinasi Gotong Royong untuk mempercepat kekebalan kelompok di Indonesia.

Payung hukum vaksinasi berbayar untuk individu adalah Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 19 Tahun 2021 tentang tentang perubahan kedua atas Permenkes Nomor 10/2021 tentang Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Covid-19.

Dalam Permenkes itu Vaksinasi Gotong Royong bisa diakses individu/masyarakat umum, bukan sebatas badan usaha, dan sifatnya sukarela.

Menurut Airlangga, Pemerintah membuka opsi Vaksinasi Gotong Royong berbayar buat masyarakat yang ingin berpartisipasi mempercepat target program vaksinasi nasional.

“Tujuan utama pelaksanaan Vaksinasi Gotong Royong supaya dapat mengakselerasi Program Vaksinasi Nasional, sehingga dapat segera tercapai herd immunity atau kekebalan komunal,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Senin (12/7/2021).

Sesuai Permenkes 19/2021 masyarakat yang ingin mendapatkan vaksin bisa membayar maksimal Rp879.570 untuk dua kali suntikan. Rinciannya, Rp321.660 per dosis, plus biaya sekali penyuntikan Rp117.910.

Berdasarkan data KPC PEN, sampai 12 Juli 2021 sudah ada sekitar 133 juta dosis vaksin. Kalau sesuai rencana, akhir Juli 2021 akan tersedia sekitar 99,5 juta dosis Vaksin Covid-19.

Dari jumlah tersebut, 4,5 juta dosis di antaranya dialokasikan untuk Vaksinasi Gotong Royong.

Vaksin yang dipakai dalam program vaksinasi gratis antara lain merek Sinovac, AstraZeneca, dan Moderna. Sedangan Vaksinasi Gotong Royong akan menggunakan Vaksin Sinopharm.

Dengan ketersediaan sekitar 95 juta dosis vaksin untuk program vaksinasi gratis, Airlangga memprediksi Vaksinasi Gotong Royong Individu tidak akan menggangu akses vaksinasi masyarakat yang terdaftar dalam program vaksinasi nasional.

Menteri Koordinator bidang Perekonomian justru menilai, program vaksinasi berbayar membantu mempercepat tercapainya target jumlah penerima vaksin.

“Pada prinsipnya, vaksin untuk masyarakat adalah gratis. Masyarakat yang ingin menunggu vaksin program gratis dari pemerintah itu dipersilakan. Pemerintah terus mengambil langkah percepatan pelaksanaan program vaksinasi massal,” tegasnya.

Lebih lanjut, Airlangga menyebut, pemerintah sudah menetapkan 444 fasilitas kesehatan untuk Vaksinasi Gotong Royong berbayar yang tersebar di 27 provinsi.

Rencananya, program vaksinasi berbayar mulai dilaksanakan hari ini, Senin (12/7/2021), di sejumlah Klinik Kimia Farma.

Tapi, perusahaan farmasi milik negara itu menunda waktu pelaksanaan program vaksinasi berbayar, sampai batas waktu yang belum ditentukan.

Ganti Winarno Putro Corporate Secretary PT Kimia Farma mengatakan, penundaan vaksinasi berbayar itu dilakukan karena perusahaan perlu waktu untuk melakukan sosialisasi, dan mengatur pendaftaran calon peserta vaksinasi.(rid/tin/den)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs