Operasi pencarian korban awan panas guguran Gunung Semeru kembali menemukan sembilan jenazah di dua lokasi, Selasa (7/12/2021).
Tujuh jenazah ditemukan di Dusun Curah Kobokan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang. Sementara dua jenazah lainnya ditemukan di Tanggul Kamar Kajang di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.
Budi Hartono, relawan yang juga pemandu Gunung Semeru dari tim Top Mountain Stranger 7 melaporkan ke Radio Suara Surabaya, ketujuh jenazah ditemukan dalam kondisi tidak utuh sehingga sulit dikenali.
“Proses evakuasi korban dilakukan secara manual. Posisi jenazah ada yang di tebing sungai, ada di bantaran sungai, ada yang di sungai. Lima berdekatan dan dua terpisah. Kemungkinan laki-laki semua. Diduga sopir dan pekerja tambang,” kata Budi.
Ketujuh jenazah tersebut telah dibawa ke RSUD dr. Haryoto Lumajang dan Puskesmas Pasirian.
Baca juga: Update BNPB: 22 Orang Meninggal Dunia Akibat Awan Panas Guguran Semeru
Sementara, Eko Purwito, anggota Tim Rescue Cepat Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas melaporkan, alat pendeteksi suhu tubuh milik Kompi Zeni TNI Angkatan Darat telah mendeteksi 13 korban. Namun, baru satu jenazah yang berhasil dievakuasi.
“Ada satu jenazah lagi yang sudah terlihat tapi belum bisa kami evakuasi karena kondisi di lokasi panas dan berdebu,” kata Eko.
Menurut Eko, sebuah perusahaan tambang menyebutkan jumlah pekerjanya yang berada di lokasi saat bencana terjadi berjumlah 16 sampai 20 orang.
Sebelumnya, pada Senin (6/12/2021), Badan Nasional Penanggulangan Bencana melaporkan melalui data Pusdalops sebanyak 22 orang meninggal dunia akibat awan panas guguran (APG) Gunung Semeru Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Rinciannya sebanyak 14 orang di Kecamatan Pronojiwo dan delapan orang di Kecamatan Candipuro. (iss/rst)