Sebanyak 60 sekolah terdiri dari 37 SD dan 23 SMP negeri dan swasta di Surabaya menjalin kerja sama melalui program sister school.
Puluhan sekolah ini menjalin kerja sama dalam berbagai bidang sesuai keunggulan dan kebutuhan masing-masing dan direncanakan berjalan setelah lebaran.
Supomo Kepala Dispendik Kota Surabaya mengatakan, poin utama dari sister school adalah untuk pemerataan kualitas pendidikan di Surabaya.
Diharapkan, ke depan tidak ada lagi sekolah unggulan. Tapi, semua sekolah di Surabaya unggul dengan memiliki kelebihan masing-masing.
“Titik poin dari kegiatan ini adalah bagaimana kemudian masing-masing sekolah terjadi transfer berbagai macam kelebihan sekolah masing-masing. Karena kita yakin, tidak semua sekolah punya kelebihan. Pasti ada kekurangan,” kata Supomo, Selasa (11/5/2021).
Demikian pula sekolah di pinggiran yang dikatakan kurang maju, pastinya juga memiliki kelebihan. Dari sisi kelebihan itu, kata Supomo, masing-masing sekolah bisa saling berbagi pengetahuan, sehingga semuanya bisa maju.
“Kita punya keinginan yang luar biasa untuk memajukan pendidikan di Kota Surabaya,” jelasnya
Ada beberapa kerja sama yang bisa disepakati antar sekolah. Seperti pertukaran pelajar dan guru hingga belajar manajemen sekolah.
Apalagi, Dindik Surabaya menyadari bahwa tidak semua anak dilahirkan memiliki kelebihan matematika ataupun bahasa indonesia. Kadang di antara anak itu memiliki kelebihan lain di bidang ekstrakurikuler seperti olahraga.
“Itulah yang kemudian kami kerjasamakan. Karena tidak menutup kemungkinan anak tersebut tumbuh mandiri dan berkembang, bahkan melampaui anak yang lainnya bukan dari sisi pelajaran-pelajaran intra,”katanya.
Meski direncanakan akan berjalan setelah lebaran, Supomo menyatakan bahwa saat ini sejumlah persiapan untuk menjalankan program tersebut telah dilakukan. “Bahwa kita punya keinginan yang luar biasa untuk memajukan pendidikan di Surabaya,” kata Supomo. (man/dfn)