Jumat, 22 November 2024

37 Daerah di Jatim Zona Kuning, Menyisakan Satu Zona Oranye

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Peta zonasi risiko Jatim tanggal 16 September 2021. Foto: covid19.go.id

Berdasarkan data dari Satgas Covid-19 Nasional per 15 September 2021, sebanyak 37 kabupaten/kota di Jawa Timur berada di zona kuning atau risiko rendah penyebaran Covid-19. Atas capaian itu, saat ini daerah zona kuning di Jatim sudah mencapai 97,37 persen.

Jawa Timur yang memiliki 38 kabupaten/kota, menyisakan satu daerah yang berada di zona oranye atau risiko sedang yaitu di Kota Blitar.

Kondisi ini jauh lebih meningkat dibandingkan data per 31 September 2021, yaitu dari 18 kabupaten/kota menjadi 37 kabupaten/kota berada pada zona kuning.

Dalam data juga mencatat positivity rate Jatim mencapai 1,85 persen. Angka ini merupakan rekor positivity rate terendah selama pandemi berlangsung.

Atas capaian ini, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan rasa syukur dan terimakasih atas kerja keras dari seluruh pihak baik telah bersama bekerja keras berjuang menghadapi Pandemi Covid-19.

“Alhamdulillah, 97,37 persen daerah di Jatim dinyatakan oleh Satgas Covid-19 Nasional masuk risiko rendah (zona kuning). Di saat yang sama, positivity rate kita mencapai 1,85 persen. Ini adalah rekor terendah selama pandemi bahkan jauh di bawah ketentuan yang diberlakukan WHO yaitu <5 persen Positivity Rate,” ujar Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis (16/9/2021) pagi.

Tak hanya zona kuning yang bertambah, Khofifah menjelaskan, berbagai unsur dalam penanganan Covid-19 juga mengalami perbaikan.

Untuk angka testing di Jatim, berdasarkan data.covid19.go.id per 14 September 2021, seminggu terakhir berada di angka 147.912 test/minggu. Sudah sesuai standar WHO yang menstandarkan lebih dari 40.479 test/ minggu.

Terkait bed occupancy rate (BOR) juga mengalami penurunan. Dari data tanggal 3 Juli – 14 September 2021, BOR ICU RS turun dari 78 persen menjadi 18 persen atau mengalami penurunan sebanyak 60 persen. BOR Isolasi RS turun dari 81 persen ke 13 persen atau turun sebanyak 68 persen. Begitu juga dengan BOR RS Darurat mengalami penurunan dari 69 persen menjadi 18 persen atau turun sebanyak 51 persen.

“Tingkat keterisian tempat tidur atau BOR di Jatim ini sudah berada sangat jauh di bawah standar WHO yaitu di bawah 60 persen,” tutur Khofifah.(dfn/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs