dr. Hilman Siregar Sekretaris 3 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Surabaya menjelaskan, dengan adanya dokter baru dari Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Organisasi IDI Kota Surabaya menerima sepenuh hati dokter baru ini. Nantinya dokter baru akan menjalani internship lebih dahulu sebelum melanjutkan profesi dokter yang diinginkan.
“Setelah internship, dokter baru bisa melanjutkan ambil spesialis atau bahkan menjadi dokter umum,” terang dr. Hilman Siregar, Senin (5/4/2021).
Kebutuhan dokter di daerah memang sangat besar, dengan adanya dokter baru dari Unusa, Hilman berharap bisa memenuhi kebutuhan dokter di daerah. “Perumusan dalam penyebaran kebutuhan dokter di daerah harus duduk bersama antara pemerintah provinsi daerah dan pemerintah kota, agar tetap sasran serta dokter baru mau ditempatkan dan betah di daerah yang saat ini dirasa masih kurang,” ucap Hilman.
Dr. dr. Handayani M.Kes., Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Unusa, memastikan, 29 dokter baru dari Unusa ini, nantinya akan menjalani Internship. Setelah itu, dokter baru bisa mengambil pendidikan lanjutan atau mengambil spesialis. “Bahkan dokter baru bisa mengabdi di pondok pesantren tempat dokter ini sekolah dahulu,” papar Dr. dr. Handayani M.Kes.
Handayani menambahkan, nantinya dokter baru juga bisa bekerja di rumah sakit jejaring Nahdlatul Ulama yang ada di seluruh Indonesia. “Kami berharap lulusan ini harus siap untuk ditempatkan dimana saja sebagai upaya memenuhi kebutuhan dokter di daerah ,” kata Handayani.
Senat Akademik Fakultas Kedokteran (FK) Unusa menggelar Acara Pelantikan dan Sumpah Dokter Angkatan Ke-1 Periode 1 Tahun 2021 yang diikuti 29 mahasiswa Program Profesi Dokter (PPD) FK Unusa, Minggu (4/4/2021). Mereka telah menyelesaikan Kepaniteraan Klinik, dan telah dinyatakan lulus Ujian Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD) Periode bulan Februari 2021.
Prof. Dr. Ir. Achmad Jazidie, M.Eng, Rektor Unusa, dalam sambutannya mengatakan, pelantikan dan pengambilan sumpah ini adalah awal untuk beberapa tahap lanjutan di bidang kedokteran, masih banyak jenjang pendidikan lanjutan baik spesialisasi maupun magister yang bisa dilalui.
”Setelah pengambilan sumpah, para dokter baru harus menyiapkan diri untuk menjalankan program Internship selama 1 tahun di tempat pilihan masing-masing,” terang Jazidie pada awak media.
Jazidie menambahkan, bahwa FK Unusa selalu berbenah untuk menjadi lebih baik dengan menyiapkan program-program yang dirancang khusus untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas serta siap bersaing dimanapun dia bertugas.
“Saya berpesan, agar setiap lulusan tetap menjaga nama baik sendiri, orang tua, profesi dan almamater, jika sudah terjun ke masyarakat, dan tetap mengamalkan seluruh sumpah yang telah dilafalkan saat pelantikan,” tambah Jazidie.
Jazidie mengungkapkan bahwa PPD FK Unusa angkatan 1 lulus 100 persen dalam UKMPPD, beliau menyambut gembira dan bangga atas prestasi mahasiswa FK ini. Sepengetahuannya, tidak semua mahasiswa program profesi dokter, baik dari perguruan tinggi negeri maupun swasta yang mampu lulus 100 persen untuk kategori first takers-nya.
“Lebih menggembirakan lagi, tahun lalu Program Studi Profesi Dokter Unusa sudah terakreditasi B. Selain itu, Prodi S1 Pendidikan Dokter juga sudah terakreditasi B. Capaian akreditasi ini diraih sebelum mahasiswa lulus. Dengan demikian, para lulusan FK Unusa bisa memperoleh kesempatan untuk melanjutkan Program Studi Spesialis Dokter di FK Universitas terkemuka manapun di Indonesia,” pungkas Jazidie.
Satu diantara lulusan dokter baru Unusa, dr Nuris Umi Rizqi mengaku sudah tidak sabar untuk menjalani internship agar dapat membantu kesehatan di masyarakat. “Kami siap untuk diterjunkan di mana pun dalam membantu kesehatan masyarakat yang memang membutuhkan bantuan kami,” ucap Nuris.(tok/tin/ipg)