Sabtu, 23 November 2024

27 Daerah di Jatim Level 1 Asesmen Kemkes, Terbanyak di Jawa-Bali

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur. Foto: Humas Pemprov Jawa Timur

Berdasarkan asesmen situasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemkes) yang dirilis Minggu 26 September kemarin, sampai 25 September 2021 lalu jumlah daerah di Jatim yang masuk level 1 menjadi 27 kabupaten/kota.

Ada dua tambahan daerah dari sebelumnya hanya 25 kabupaten/kota level 1. Dengan demikian, persentase daerah level 1 asesmen Kemkes di Jatim ini menjadi 71,05 persen dari total 38 kabupaten/kota yang ada di Jatim. Jumlah ini menjadi yang terbanyak di Jawa-Bali.

Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur menyampaikan detail data Kemkes yang menunjukkan bahwa Jatim saat ini merupakan daerah terbanyak level 1 asesmen di Jawa-Bali.

Berdasarkan data yang sama, DKI Jakarta hanya memiliki dua kabupaten/kota (Kepulauan Seribu dan Jakarta Timur) dengan asesmen level 1, sama seperti Jawa Barat yang punya dua kabupaten/kota (Pangandaran dan Cianjur), dan Jawa Tengah hanya satu kabupaten/kota (Demak).

“Alhamdulillah, atas ikhtiar, kerja sama dan doa kita semua, Provinsi Jatim kembali mendapat tambahan (daerah) level 1. Suasana seperti ini patut kita syukuri. Tetapi mohon tetap waspada dan disiplin protokol kesehatan, serta percepatan vaksinasi ,” ujarnya, Minggu (26/9/2021) malam.

Adapun kabupaten/kota yang masuk dalam level 1 antara lain Tuban, Situbondo, Sidoarjo, Sampang, Ponorogo, Pasuruan, Pamekasan, Pacitan, Ngawi, Magetan, Madiun, Lumajang, Lamongan, Gresik, Kota Pasuruan, Kota Mojokerto, Kota Kediri, Kota Blitar, Kota Batu, Kota Surabaya, Kabupaten Kediri, Jombang, Jember, Bondowoso, Bojonegoro, Blitar, dan Banyuwangi.

Daerah dengan asesmen level 2 di Jawa Timur otomatis menurun dari 13 kabupaten/kota menjadi 11 kabupaten/kota mengacu asesmen Kemkes sampai tanggal yang sama. Persentase daerah level 2 ini menjadi 28,95 persen.

Daerah level 2 asesmen situasi Covid-19 Kemkes di Jatim itu antara lain Tulungagung, Trenggalek, Sumenep, Kabupaten Probolinggo, Nganjuk, Mojokerto, Kabupaten Malang, Kota Probolinggo, Kota Malang, Kota Madiun, dan Bangkalan.

Khofifah menjelaskan, asesmen level situasi Covid-19 itu diperoleh dari penilaian terhadap enam parameter. Di antaranya kasus konfirmasi Covid-19, rasio rawat inap RS, kematian, testing, tracing, dan treatment.

Hampir seluruh penilaian atas keenam parameter itu di Jatim dia klaim semuanya terkategori memadai baik sesuai standar WHO maupun standar Kemkes RI.

Misalnya, kasus konfirmasi berada pada level 1 dengan angka 4,09 per 100 ribu penduduk/minggu. Angka tersebut jauh di bawah standar yang ditetapkan Kemenkes RI yaitu di bawah 20 per 100 ribu penduduk/minggu.

Rawat inap RS berada pada level 1 dengan angka 0,81 per 100 ribu penduduk/minggu di bawah standar Kemenkes RI yaitu 40.479 test/ minggu).

Berdasarkan data.covid19.go.id per 22 September 2021, seminggu terakhir berada di sekitar angka 160.000 tes per minggu. Sehingga positivity rate Jatim kembali mengalami penurunan berada di angka 0,98 persen. Angka ini memenuhi standart WHO di bawah 5 persen per minggu.
 
Sementara untuk tracing Jatim mencapai 19,25 rasio kontak erat/kasus konfirmasi/minggu. Dengan demikian, tracing ratio Jatim mampu menembus standar Kemenkes RI, dimana Standar Kemenkes RI yaitu 15 kasus ditracing per 1 kasus.
 
Untuk treatment di Jatim, jika dilihat dari tingkat ketersediaan tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di RS sudah mencapai 8,73 persen per minggu. Artinya BOR di Jatim ini  sudah berada sangat jauh di bawah standar WHO yaitu di bawah 60 persen.

“Terima kasih kepada seluruh lapisan masyarakat yang telah bekerja keras, patuh terhadap prokes, bekerjasama dan bersinergi serta diikuti do’a bersama mencegah penyebaran Covid-19 di Jatim. Di dalamnya termasuk Forkopimda Jatim, TNI- POLRI, Pemkab/Pemko, tenaga kesehatan (nakes), tokoh agama, tokoh masyarakat, akademisi, media, sektor swasta dan seluruh elemen masyarakat di Jatim,” ujar Khofifah.(den)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
28o
Kurs