Indonesia kemarin, Selasa (27/7/2021), kembali menerima kiriman bahan baku Vaksin Covid-19 dari Sinovac Biotech, China, sebanyak 21,2 juta dosis.
Nantinya, bahan baku itu akan dipakai dalam program vaksinasi nasional, sesudah diproses menjadi vaksin siap suntik di PT Bio Farma.
Siti Nadia Tarmizi Juru Bicara Kementerian Kesehatan urusan Vaksinasi Covid-19 mengatakan, kemungkinan vaksin Sinovac itu bisa mulai disuntikkan kepada masyarakat pertengahan Agustus 2021.
“Sebanyak 21,2 juta dosis vaksin berbentuk bahan baku akan disiapkan untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi di pekan ketiga atau keempat bulan Agustus,” ujarnya di Jakarta, Selasa (27/7/2021).
Dokter Nadia bilang, butuh waktu maksimal dua pekan untuk memroses bahan baku menjadi vaksin siap pakai.
Sedangkan vaksin yang diterima dalam bentuk jadi, perlu menjalani prosedur pemeriksaan fisik dan kualitas selama sepekan.
Prosedur pemeriksaan itu dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk memastikan keamanan vaksin sebelum didistribusikan ke berbagai wilayah Indonesia.
Nadia mengungkapkan, Kementerian Kesehatan bisa menerima pasokan vaksin jadi dari PT Bio Farma sebanyak lima sampai 7,5 juta dosis vaksin tiap pekannya.
Sekarang, tersedia sekitar 40 juta dosis vaksin yang siap disuntikkan kepada masyarakat.
Dari total 130 juta dosis stok vaksin yang sudah diterima, sebanyak 63 juta dosis sudah disuntikkan kepada masyarakat, dan sekitar tujuh juta dosis lagi dalam proses distribusi.
Sementara, sekitar 12 juta dosis vaksin jadi yang dikirim dari luar negeri masih tahap pemeriksaan kualitas di BPOM.
Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19, sampai tanggal 27 Juli 2021, tercatat 63,1 juta Penduduk Indonesia yang sudah menerima suntikan vaksin.
Rinciannya, 45,2 juta orang baru mendapat suntikan dosis pertama, dan 18,6 juta orang yang sudah dua kali suntik.
Mereka yang sudah vaksinasi di antaranya kelompok tenaga kesehatan, petugas layanan publik, penduduk lanjut usia, serta masyarakat umum yang rentan terinfeksi Virus Corona.(rid/iss)