Tim pencarian dan pertolongan (save and rescue/SAR) gabungan melanjutkan operasi pencarian korban erupsi Semeru di sejumlah lokasi, Senin (6/12/2021).
Sampai pukul 11.08 WIB, tim SAR gabungan mengevakuasi tiga jenazah di Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro.
Ketiga jenazah ditemukan di satu lokasi yang sama kemudian dievakuasi ke RSUD dr Haryoto Lumajang untuk proses identifikasi lebih lanjut.
I Wayan Suyatna Kepala Seksi Operasi Kantor SAR Surabaya mengatakan, berdasarkan catatan yang dia terima, total korban meninggal sebanyak 17 orang.
“Jenazah yang terevakuasi 12 orang, 5 orang meninggal di rumah sakit,” ujarnya dalam keterangan tertulis melalui pesan WhatsApp.
Baca juga: Relawan Sebut Jumlah Korban Meninggal Masih Bisa Bertambah
Dia merinci 12 jenazah korban yang ditemukan waktu dan proses evakuasi. Satu dari total jenazah yang ada ditemukan pada Sabtu (4/12/2021) lalu.
Pada operasi pencarian hari berikutnya, Minggu (5/12/2021), Tim SAR Gabungan menemukan delapan orang jenazah di sejumlah lokasi.
Kemudian, seperti disebutkan di awal, sampai pukul 11.08 WIB ada tiga jenazah baru yang ditemukan di Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro.
“Kendala dalam proses evakuasi ketiga jenazah, korban tertimbun material pasir bekas lahar dingin setinggi 1 meter,” ujar Wayan.
Baca juga: Erupsi Susulan, 80 Orang di Sumberwuluh Dievakuasi
Proses evakuasi itu cukup sulit karena ketika tim menggali pasir lebih dalam, ternyata semakin dalam suhunya semakin terasa panas.
“Karena itu kami melakukan proses evakuasi ini dengan sangat hati-hati,” katanya.
Sementara itu, berdasarkan catatan Pos Komando (Posko) Tanggap Darurat Bencana Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru, korban meninggal dunia 15 orang.
Data korban jiwa akibat erupsi itu adalah data yang tercatat di Posko sampai Senin (6/12/2021) siang pukul 11.10 WIB, sebagaimana keterangan tertulis BNPB.
Dalam keterangan itu juga disebutkan, Posko Tanggap Darurat melaporkan, masih ada sebanyak 27 orang warga yang dinyatakan hilang.
Pengecekan dan validasi data terus dilakukan untuk memastikan status korban seiring operasi pencarian dan pertolongan yang terus dilakukan.
Secara keseluruhan, sebagaimana data Posko Tanggap Bencana, warga yang terdampak awan panas dan guguran Semeru sebanyak 5.205 jiwa.
Baca juga: 10 Orang Masih Terjebak di Dusun Curah Kobokan
Ada sebanyak 1.707 warga yang mengungsi dampak bencana erupsi Gunung Semeru. Mereka tersebar di 19 titik di Kecamatan Pronojiwo, Candipuro, dan Pasirian.
Posko Tanggap Darurat Bencana Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru menyatakan, mereka masih akan memutakhirkan data warga terdampak.
Baca juga: BPBD Lumajang: 102 Korban Luka Akibat Letusan Semeru
Adapun sebaran pengungsian berdasarkan data Posko Tanggap Darurat itu antara lain:
1. Kecamatan Pronojiwo
Terdapat sembilan titik pos pengungsian. Antara lain di SDN Supiturang 04, Masjid Baitul Jadid Dusun Supiturang, SDN Oro Oro Ombo 3, SDN Oro Oro Ombo 2, Masjid Pemukiman Dusun, Kampung Renteng (Desa Oro Ombo), Balai Desa Oro Oro Ombo, Balai Desa Sumberurip, SDN Sumberurip 2, serta beberapa rumah kerabat di sekitar Dusun Kampung Renteng dan Dusun Sumberbulus di Desa Oro Oro Ombo.
2. Kecamatan Candipuro.
Ada enam titik pos pengungsian. Antara lain di Balai Desa Sumberwuluh, Balai Desa Penanggal, Balai Desa Sumbermujur, Dusun Kampung Renteng (Desa Sumberwuluh), Dusun Kajarkuning (Desa Sumberwuluh), Kantor Camat Candipuro.
3. Kecamatan Pasirian
Ada sebanyak 4 titik. Antara lain di Balai Desa Condro, Balai Desa Pasirian, Masjid Baiturahman Pasirian, dan Masjid Nurul Huda Alon Pasirian.
Selain berdampak pada korban jiwa, awan panas guguran juga merusak sektor pemukiman dan infrastrukur di beberapa kecamatan di Kabupaten Lumajang.
Data sementara menyebutkan, ada sebanyak 2.970 unit rumah terdampak, 38 unit fasilitas pendidikan terdampak, satu jembatan putus (Gladak Perak di Desa Curah Kobokan).(den/tin)