Menurut juru bicara pemerintah, Gabriel Attal sebanyak 10 persen dari kasus Covid-19 di Prancis merupakan varian baru virus corona yang pertama kali terdeteksi di Inggris.
Seperti yang dilansir Antara, para ahli kesehatan mengatakan varian COVID-19 Inggris memiliki tingkat penularan yang lebih tinggi.
Saat wawancara dengan saluran radio France Inter pada Kamis (28/1/2021), Attal kembali menegaskan bahwa opsi penguncian COVID-19 yang lebih ketat masih terbuka untuk diambil oleh pemerintah Emmanuel Macron Presiden.
Prancis melaporkan hampir 27.000 kasus baru COVID-19 pada Rabu (27/1/2021), lonjakan harian tertinggi sejak pertengahan November ketika negara itu menerapkan pembatasan total kedua.
Data pada Rabu (27/1/2021) mengindikasikan bahwa aturan jam malam saat ini tidak mampu menekan penyebaran virus corona.(ant/tin/lim)