Jumat, 22 November 2024

Wisudawan Unusa Wajib Jadi Sumber Energi Masyarakat dan Problem Solver

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Rektor Unusa sekaligus memberikan bea siswa pada lulusan berprestasi. Foto: Humas Unusa

Wisudawan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), wajib jadi sumber energi bagi masyarakat sekaligus juga sebagai penyelesai masalah (problem solver) ketika berada di tengah-tengah masyarakat luas.

Prof. Dr. Ir. Achmad Jazidie, M.Eng., Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) menyampaikan beberapa pesan wisudawan, bahwa tujuan primer dan tertinggi dari pendidikan adalah peningkatan (tarbiyah) nilai kesucian manusia dalam fitrahnya yang dianugerahkan oleh Allah SWT.

Melalui pendidikan ini diharapkan menjadi pribadi yang semakin dekat (taqorrub) kepada Sang Pencipta, Allah SWT. Serta menjadi pribadi-pribadi yang berakhlaq mulia, berbudi pekerti luhur.

“Guna menopang tujuan primer itu, pendidikan mempunyai tujuan sekunder, yaitu sebagai investasi modal manusia (Human Capital investment), dengan dua macam dampak positif. Pertama, ialah dampak peningkatan kemampuan kerja dengan keahlian dengan keahlian atau kompetensi dan profesionalisme. Saudara-saudara diharapkan orang-orang yang ahli atau kompeten dan professional di bidang-bidang sesuai dengan pilihan saudara, seperti teknologi, kesehatan, manajemen, keguruan, dan sebagainya,” terang Jazidie, Sabtu (31/10/2020) dihadapan para wisudawan.

Dampak kedua dari tujuan sekunder pendidikan, tambah Jazidie adalah meningkatnya kemampuan untuk berpikir dan bertindak rasional, untuk menyerap informasi dalam jumlah yang besar, dan untuk menyusun informasi itu secara sistematis, agar dapat digunakan secara efektif, kemudian mampu mengartikulasikannya dalam bahasa yang fasih dan kuat.

“Dengan kata lain, pendidikan akan membuat saudara menjadi orang-orang yang rasional, logis, sistematis dan luas cakrawala berpikirnya serta mendalam wawasannya, terlepas dari apapun disiplin ilmu yang saudara pilih. Saudara-saudara diharapkan menjadi orang dengan kemampuan berpikir orde tinggi (higher order thinking),” kata Jazidie.

Rektor yang juga menjabat sebagai Ketua Lembaga Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) Jawa Timur ini menegaskan bahwa sebagaimana yang dimaksudkan oleh ungkapan knowledge is power, maka dengan pendidikan yang telah dijalani diharapkan para wisudawan menjadi sumber energi masyarakat, ummat, bangsa dan negara. Menjadi generasi rahmatan lil ‘alamiin yang mumpuni.

“Memiliki informasi dan pengetahuan yang luas, saudara akan lebih mampu mengenali dan menyusun berbagai alternatif tindakan yang tersedia, sehingga senantiasa dapat menemukan jalan untuk menyelesaikan masalah (problem solver), dengan begitu juga tidak mudah putus asa,” pungkas Jazidie.

Sementara itu, Sabtu (31/10/2020) ini di tengah pandemi Covid-19, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) mewisuda 855 mahasiswa, secara daring. Ke 855 mahasiswa yang di wisuda, 609 mahasiswa diantaranya lulusan Prodi (program studi) Kedokteran dan prodi-prodi di bidang kesehatan. Sisanya, dari program studi Akuntansi, Manajemen, Sistem Informasi, PGSD, Pendidikan Bahasa Inggris, PG PAUD, dan Magister Keperawatan Terapan.(tok/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
36o
Kurs